Oleh Layanan Berita Ekspres

LUCKNOW: Polisi, bagian dari kelompok anti-Romeo di Uttar Pradesh, sekarang akan mengenakan kamera di tubuh mereka saat bertugas. Dalam upaya untuk mengawasi pendekatan dan sikap kelompok sambil menindak unsur-unsur yang melakukan pelecehan seksual dan kejahatan lainnya terhadap perempuan, Direktur Jenderal Polisi (DGP) Uttar Pradesh Sulkhan Singh yang baru diangkat mengeluarkan pedoman untuk pasukan tersebut. untuk memakai kamera yang dikenakan di tubuh saat bertugas. Singh juga memperingatkan para kepala polisi distrik untuk menangani pembuat onar dan kelompok main hakim sendiri dengan tangan besi.

Daftar anjuran dan larangan bagi kelompok anti-Romeo pun dikeluarkan dan polisi terkait diminta tak segera menangkap oknum pembuat gaduh tersebut. Disarankan agar orang tua dari unsur-unsur tersebut dipanggil dan diberitahu. “Ini adalah langkah yang diambil Dirjen Pajak untuk memastikan bahwa kelompok anti-Romeo tidak melakukan kebijakan moral atau pelecehan terhadap anak-anak muda,” kata seorang pejabat senior di kantor Dirjen Pajak.

Perkembangan baru ini terjadi setelah adanya tuduhan pelecehan terhadap pasangan yang tidak bersalah dan tidak bersalah yang dilakukan oleh kelompok anti-Romeo di masa lalu dari berbagai penjuru negara bagian.

Arahan tersebut dikeluarkan oleh atasan polisi UP pada Selasa malam setelah dia mengadakan konferensi video dengan semua petugas polisi senior di seluruh negara bagian. DJP juga mengarahkan SPs dan SSP untuk menjelaskan kepada kelompok anti-Romeo bahwa mereka tidak mempunyai mandat untuk menyelidiki masalah apa pun. Mereka diminta untuk menahan hanya para penguntit dan elemen gaduh serta mengeluarkan peringatan terhadap mereka.

“Para polisi yang tergabung dalam kelompok itu harus merekam aksi mereka di lapangan dengan kamera di tubuh mereka,” kata juru bicara kepolisian saat memberi pengarahan kepada awak media di Jakarta, Rabu. Hal ini akan menjadi efek jera bagi polisi yang terkadang bertindak berlebihan saat menghadapi situasi seperti itu, kata seorang polisi senior. Instruksi juga telah dikeluarkan kepada kepala polisi distrik dan pejabat senior lainnya untuk menangani pembuat onar seperti berbagai kelompok main hakim sendiri yang cenderung main hakim sendiri dan melakukan intimidasi terhadap orang lain atas nama perlindungan sapi atau kecintaan pada jihad.

“Perintah tersebut menyerukan tidak adanya toleransi terhadap pembuat onar. Tidak ada belas kasihan yang harus diberikan kepada mereka yang mencoba mengganggu ketertiban umum, tidak peduli seberapa tinggi dan perkasa mereka,” kata juru bicara tersebut.

Bahkan polisi senior telah diperingatkan agar tidak mengizinkan cara-cara tradisional untuk melakukan protes, penghalang jalan, dan poster. Bagaimanapun, situasi tidak boleh dibiarkan terjadi selama protes dan demonstrasi, kata polisi. Sementara itu, Dinas Lalu Lintas diminta menanamkan disiplin jalan kepada para penumpang dan menindak para pelanggar.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Keluaran Sydney