NEW DELHI: Menteri Persatuan Uma Bharti sedang memimpin pertemuan yang diadakan oleh Pusat untuk menemukan solusi politik untuk “kebuntuan” atas pembagian air Cauvery oleh Karnataka dan Tamil Nadu.
Ketua Menteri Karnataka Siddaramaiah dan Menteri PWD Tamil Nadu Edappadi K Palaniswamy berpartisipasi dalam pertemuan yang diadakan sesuai dengan perintah Mahkamah Agung yang meminta Jaksa Agung Mukul Rohatgi untuk memfasilitasi pertemuan untuk mencari solusi jangkauan krisis air antar negara bagian.
Menteri Sumber Daya Air Karnataka MB Patil, Kepala Sekretaris dari dua negara bagian Arvind Jadhav (Karnataka) dan Rama Mohana Rao (Tamil Nadu) adalah pejabat lain yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Sebelum menghadiri pertemuan itu, Siddaramaiah menegaskan kembali “masalah serius” Karnataka dalam memenuhi kebutuhan airnya dan berharap pertemuan itu akan menghasilkan solusi yang sesuai dengan kepentingan rakyatnya.
“22 kecamatan kami dinyatakan terkena dampak kekeringan musim Kharip 2016. Kami kesulitan dalam mengatur kebutuhan air. Kami berharap ada solusi untuk kepentingan negara,” ujarnya.
Menjelang pertemuan, Karnataka kemarin memutuskan untuk menunda pengiriman 6.000 cusec air Cauvery per hari ke Tamil Nadu sesuai arahan Mahkamah Agung, sambil menunggu hasil perundingan tripartit.
NEW DELHI: Menteri Persatuan Uma Bharti sedang memimpin pertemuan yang diadakan oleh Pusat untuk menemukan solusi politik untuk “kebuntuan” atas pembagian air Cauvery oleh Karnataka dan Tamil Nadu. Ketua Menteri Karnataka Siddaramaiah dan Menteri PWD Tamil Nadu Edappadi K Palaniswamy berpartisipasi dalam pertemuan yang diadakan sesuai dengan perintah Mahkamah Agung yang meminta Jaksa Agung Mukul Rohatgi untuk memfasilitasi pertemuan untuk mencari solusi jangkauan krisis air antar negara bagian. Menteri Sumber Daya Air Karnataka MB Patil, Kepala Sekretaris dari dua negara bagian Arvind Jadhav (Karnataka) dan Rama Mohana Rao (Tamil Nadu) adalah pejabat lain yang hadir dalam pertemuan tersebut.googletag.cmd.push(function() googletag.display( ‘ div-gpt-ad-8052921-2’); ); Sebelum menghadiri pertemuan itu, Siddaramaiah menegaskan kembali “masalah serius” Karnataka dalam memenuhi kebutuhan airnya dan berharap pertemuan itu akan menghasilkan solusi yang sesuai dengan kepentingan rakyatnya. “22 kecamatan kami dinyatakan terkena dampak kekeringan musim Kharip 2016. Kami kesulitan dalam mengatur kebutuhan air. Kami berharap ada solusi untuk kepentingan negara,” ujarnya. Menjelang pertemuan, Karnataka kemarin memutuskan untuk menunda pengiriman 6.000 cusec air Cauvery per hari ke Tamil Nadu sesuai arahan Mahkamah Agung, sambil menunggu hasil perundingan tripartit.