KOLKATA: Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sapi dan kengerian penyembelihan sapi, sebuah LSM yang berbasis di Kolkata memiliki ide baru untuk mengadakan kontes “selfie dengan sapi” di kota tersebut.
Kontes ‘cowfie’ dimulai oleh “Go Seva Parivar”, sebuah LSM, selama kampanye online selama sebulan di bulan November yang mengundang orang-orang untuk memposting foto selfie dengan sapi.
Seorang pejabat LSM mengatakan kepada PTI bahwa perlindungan sapi bukanlah isu agama atau politik namun didukung oleh kegunaan ilmiahnya.
“Setiap produk sapi memiliki nilai dan kebutuhan ilmiahnya masing-masing, baik urin maupun susunya,” jelas pejabat tersebut.
Sebelumnya, sebuah LSM mengadakan program pembagian susu sapi secara gratis untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyembelihan sapi.
Dengan adanya pergolakan politik yang terjadi sehubungan dengan dua isu yaitu penyembelihan sapi dan konsumsi daging sapi di negara ini, kompetisi cowfie menjadi semakin relevan.
Dalam agama Hindu, sapi dianggap suci dan disebut sebagai “induk sapi”.
Menurut pejabat tersebut, kontes dan kampanye ini akan mendidik masyarakat tentang manfaat ekonomi dan pengobatan yang dihasilkan sapi, lebih dari apa yang diperoleh dari penyembelihan sapi untuk diambil dagingnya.
Negara-negara bagian yang dikuasai BJP seperti Maharashtra, Haryana dan Rajasthan telah memberlakukan undang-undang yang ketat mengenai penyembelihan sapi. Namun di Benggala Barat, penyembelihan sapi tidak dilarang, begitu pula konsumsi daging sapi.
Foto-foto mulai dari mencium sapi hingga menyentuh kakinya dan memeluk sapi menjadi viral di halaman Facebook bernama “Go Seva Parivar”.
Gambar berjudul “Selamatkan sapi, Selamatkan Umat Manusia”, “Gomata Sabki Mata” terlihat di halaman Facebook.
“Kalau bisa selfie bersama ibu, anggota keluarga, dan hewan peliharaan, kenapa tidak bisa selfie bersama sapi yang sangat bermanfaat bagi kemanusiaan,” ujar salah satu peserta.
KOLKATA: Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sapi dan kengerian penyembelihan sapi, sebuah LSM yang berbasis di Kolkata memiliki ide baru untuk mengadakan kontes “selfie dengan sapi” di kota tersebut. Kontes ‘cowfie’ dimulai oleh “Go Seva Parivar”, sebuah LSM, selama kampanye online selama sebulan di bulan November yang mengundang orang-orang untuk memposting foto selfie dengan sapi. Seorang pejabat LSM mengatakan kepada PTI bahwa perlindungan sapi bukanlah isu agama atau politik namun didukung oleh penggunaan ilmiah.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad- 8052921-2’); );”Setiap produk sapi mempunyai nilai ilmiah dan kebutuhannya masing-masing, baik urin maupun susunya,” jelas pejabat tersebut. Sebelumnya, sebuah LSM mengadakan program pembagian susu sapi secara gratis untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyembelihan sapi. Dengan adanya perlambatan politik yang terjadi sehubungan dengan isu kembar penyembelihan sapi dan konsumsi daging sapi di negara tersebut, kontes sapi menjadi semakin relevan. Dalam agama Hindu, sapi dianggap suci dan disebut sebagai “induk sapi”. Menurut pejabat tersebut, kontes dan Kampanye ini mendidik masyarakat tentang manfaat ekonomi dan pengobatan yang dihasilkan sapi, lebih dari apa yang diperoleh. menyembelih seekor sapi untuk diambil dagingnya. Negara-negara bagian yang dikuasai BJP seperti Maharashtra, Haryana dan Rajasthan telah memberlakukan undang-undang yang ketat mengenai penyembelihan sapi. Namun di Benggala Barat, penyembelihan sapi tidak dilarang, begitu pula konsumsi daging sapi. Gambar mulai dari mencium sapi hingga menyentuh kakinya dan memeluk sapi telah menjadi viral di halaman Facebook bernama “Go Seva Parivar”. Gambar berjudul “Selamatkan sapi, Selamatkan Umat Manusia”, “Gomata Sabki Mata” terlihat di halaman Facebook. “Jika kamu bisa berfoto selfie dengan ibu, saudara, dan hewan peliharaanmu, mengapa kamu tidak bisa berfoto selfie?” sangat berguna bagi umat manusia,” kata seorang peserta.