Menurut otoritas manajemen bencana negara, tiga kematian terjadi di distrik Morigaon, sementara Dhemaji, Darrang, Kokrajhar, Dhubri, Goalpara, Nagaon dan Dibrugarh masing-masing mencatat satu kematian.
Jalan utama Kathoni-Morigaon dibanjiri air banjir di desa Kathoni di Morigaon pada hari Selasa. | PTI
GUWAHATI: Sepuluh orang lagi tewas dalam gelombang kedua banjir di Assam sejak Senin malam, sehingga jumlah korban tewas menjadi 28 orang. Gelombang pertama pada bulan Juli merenggut 82 nyawa. Situasi semakin memburuk pada hari Selasa dengan semakin banyak wilayah yang terkena banjir.
Menurut otoritas manajemen bencana negara, tiga kematian terjadi di distrik Morigaon, sementara Dhemaji, Darrang, Kokrajhar, Dhubri, Goalpara, Nagaon dan Dibrugarh masing-masing mencatat satu kematian. Morigaon dan Barpeta adalah yang paling terkena dampaknya.
Sungai Brahmaputra dan anak-anak sungainya Dhansiri, Jia Bharali, Puthimari, Beki dan Sankosh selain sungai Katakhal dan Kushiyara di selatan Assam sedang meluap dan mengalir di atas tanda bahaya di beberapa tempat.
Sejauh ini, 33,28 lakh orang telah terkena dampaknya di 89 lingkaran pendapatan di 25 dari 33 distrik di negara bagian tersebut. Jumlah desa yang terkena dampak adalah 3.186, sedangkan tanaman yang terkena dampak mencapai lebih dari 1,82 lakh hektar.
Pihak berwenang telah mendirikan 545 kamp bantuan di 22 distrik yang menampung 1.67.381 pengungsi.
Air banjir yang berputar-putar membuat tanggul jebol dan merusak jalan, gorong-gorong, serta jembatan di sejumlah kabupaten. Pasukan Tanggap Bencana Nasional dan Pasukan Tanggap Bencana Negara terlibat dalam operasi penyelamatan dan pertolongan.
Otoritas perkeretaapian telah membatalkan semua kereta masuk dari berbagai wilayah di negara itu hingga timur laut. Kereta api sekarang beroperasi antara Siliguri dan Jalpaiguri Baru di Benggala Barat ke Assam dan di dalam negara bagian.
Persediaan langka karena jalan-jalan, yang menghubungkan negara bagian tersebut dan bagian timur laut ke seluruh negeri, terendam banjir di Bihar dan Benggala Utara.
Berbicara kepada masyarakat selama perayaan Hari Kemerdekaan, Ketua Menteri Sarbananda Sonowal mengatakan pemerintah negara bagian berusaha membantu mereka yang membutuhkan.
“Kami telah menginstruksikan pemerintah daerah untuk memberikan pembayaran ex gratia kepada keluarga korban dalam waktu 48 jam ke depan. Pemerintah juga melakukan upaya rehabilitasi dengan cepat,” katanya.
Di banyak lembaga pendidikan dan kantor pemerintah, bendera nasional dikibarkan di tengah banjir setinggi lutut dan dada pada hari Selasa.