Hampir 16 tahun setelah Irom Sharmila memulai mogok makan untuk memprotes penyalahgunaan Undang-Undang Kekuasaan Khusus Angkatan Bersenjata (AFSPA), dia kini memutuskan untuk mengakhiri puasanya pada 9 Agustus dan mengikuti pemilihan majelis untuk berpartisipasi di Manipur tahun depan. Inilah Iron Lady dan perjuangannya.

Siapa Irom Sharmila?

Irom Chanu Sharmila, sering disebut ‘Wanita Besi Manipur’, adalah seorang aktivis hak-hak sipil dan politik yang dikenal karena mogok makan yang ia mulai pada tahun 2000 melawan penyalahgunaan AFSPA oleh pasukan militer. Lahir pada tahun 1972, ia adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara yang besar di Manipur. Dia melepaskan mimpinya menjadi seorang dokter dan memutuskan untuk melawan pelanggaran hak asasi manusia di Manipur. Irom Sharmila terkenal sebagai orang yang melakukan aksi mogok makan terlama di dunia, dan tetap teguh pada perjuangannya.

Apa itu AFSPA?

Parlemen meloloskan Undang-Undang Kekuatan Khusus Angkatan Bersenjata (AFSPA) pada tahun 1958, yang memberikan Angkatan Darat India kekuasaan khusus di tujuh negara bagian di Timur Laut yang dianggap sebagai “daerah yang terganggu”. Menurut Undang-undang ini, militer mempunyai wewenang untuk menggeledah harta benda seseorang dan menangkap orang tanpa surat perintah apa pun.

Mengapa Irom Sharmila melakukan mogok makan selama bertahun-tahun?

Pada bulan November 2000, pasukan militer Assam Rifles menembak mati 10 warga sipil tak berdosa di halte bus di kota kecil bernama Malom. Di antara mereka adalah pemenang Penghargaan Keberanian Anak Nasional tahun 1988, dan kejadian yang dikenal sebagai pembantaian Malom ini mendorong Irom Sharmila melakukan mogok makan melawan AFSPA.

Apa klaimnya?

Irom Sharmila menuntut pemerintah India mencabut Undang-Undang Kekuatan Khusus Angkatan Bersenjata (AFSPA) yang memberikan kekuatan ekstra kepada tentara di Manipur. Dia ditangkap dan kemudian didakwa melakukan percobaan bunuh diri. Ketika kesehatannya menurun, dia terpaksa diberi makan melalui selang hidung agar dia tetap hidup bahkan saat berada di penjara. Pemerintah tidak dapat mematahkan semangatnya meskipun dia ditangkap, dibebaskan, dan ditangkap kembali setiap tahun atas tuduhan percobaan bunuh diri. Pada tahun 2006, dia melakukan mogok makan bersama aktivis lain di Jantar Mantar di Delhi, namun ditangkap lagi.

Apakah aksi mogok makannya berdampak pada hukum?

Aksi mogok makan yang dilakukan Irom Sharmila mendapat perhatian internasional dan anggota Parlemen Eropa juga menulis surat kepada pemerintah India untuk mengubah undang-undang tersebut. Dua partai mendukungnya pada tahun 2014 dan memintanya untuk mengikuti pemilihan Lok Sabha. Namun setelah pemerintah memenjarakannya, hak memilihnya tidak diberikan karena dia berada di penjara.

Apa skenario saat ini?

Bahkan setelah menulis surat kepada mantan Perdana Menteri Manmohan Singh dan kemudian kepada penggantinya Narendra Modi, pencabutan AFSPA masih merupakan mimpi buruk. Pada tahun 2016, Irom Sharmila dibebaskan dari tahanan pengadilan tetapi memutuskan untuk menepati sumpahnya untuk tidak pergi ke rumah atau bertemu ibunya sampai pemerintah mencabut AFSPA. Irom Sharmila kini memutuskan untuk mengakhiri puasanya pada 9 Agustus dan memutuskan mengambil jalur politik untuk mencapai tujuannya. Dia telah mengindikasikan bahwa dia akan mengikuti pemilihan negara bagian di Manipur tahun depan.

judi bola online