CHANDIGARH: Perdana Menteri pemerintah di pengasingan Tibet Lobsang Sangay pada hari Jumat mengumumkan strategi multi-cabang baru ‘Lima-50’ untuk mencapai otonomi bagi rakyat di Tibet. Sementara itu, pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, pada hari Jumat memperingatkan masyarakat terhadap kampanye negatif yang terjadi menjelang pemilihan umum pemerintah di pengasingan Tibet yang diadakan awal tahun ini.
Lobsang Sangay dilantik untuk masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri pemerintahan di pengasingan Tibet di Dharamshala di Himachal Pradesh pada hari Jumat. Dia mengatakan dia berharap masalah Tibet akan diselesaikan secara damai selama masa hidup Dalai Lama. “Dalam lima tahun ke depan, jelas bahwa kita harus melakukan upaya maksimal untuk mencapai otonomi nyata bagi seluruh warga Tibet, berdasarkan pendekatan jalan tengah. Namun, jika kita ingin melanjutkan perjuangan kita selama bertahun-tahun yang akan datang, kita harus menyusun strategi untuk memperkuat dan mempertahankan perjuangan kita selama 50 tahun ke depan. Kita harus melindungi dan melestarikan identitas dan tradisi unik Tibet kita,” kata Sangay.
Ia menambahkan, “Five-50 adalah sebuah strategi untuk mencapai kesuksesan. Dalam lima tahun kita dapat mencapai otonomi sejati atau dalam 50 tahun ke depan Tiongkok secara bertahap akan berubah menjadi lebih baik. Apa pun yang terjadi, kita akan mendapatkan kebebasan dasar. Pendekatan jalan tengah tidak akan berhasil.” mengupayakan pemisahan dari Republik Rakyat Tiongkok atau otonomi tingkat tinggi, namun otonomi sejati bagi seluruh rakyat Tibet, di bawah satu pemerintahan.”
Dalai Lama, yang mendesak masyarakat Tibet untuk tetap bersatu, mengatakan pada saat pelantikan Lobsang Sangay: “Bahaya perpecahan regional dan sektarian sangat besar selama pemilu. Saya sedih melihat kemerosotan moralitas dan loyalitas regional. Sangat disayangkan. Persatuan tiga provinsi tradisional Tibet adalah hal yang sangat penting. Kami telah melestarikan tradisi kami selama berabad-abad dan budaya kami didasarkan pada kesatuan ini. Oleh karena itu, kita harus menghilangkan rasa loyalitas yang menyimpang terhadap daerah dan bergerak maju sebagai satu kesatuan,” tambah Dalai Lama.
“Ada beberapa elemen pinggiran dalam masyarakat, yang senang membagi masyarakat berdasarkan batas wilayah. Saya telah bekerja sepenuh hati untuk perjuangan Tibet selama lebih dari 57 tahun,” katanya.
Dia lebih lanjut menyerukan penekanan baru pada pendidikan holistik untuk anak-anak Tibet. “Ada lebih dari 1,5 lakh warga Tibet di pengasingan. Kita tidak boleh hanya puas dengan keberadaan yang sukses. Kita harus fokus pada pendidikan holistik anak-anak kita,” katanya.
Dia mengatakan aspek terpenting dari gerakan Tibet adalah memenuhi aspirasi mayoritas warga Tibet, yang masih tinggal di Tibet.