NEW DELHI: Setelah memberikan slogan “Beti Bachao Beti Padhao (Selamatkan anak perempuan, didik anak perempuan)”, Perdana Menteri Narendra Modi bersiap untuk meluncurkan rencana Start Up India yang terfokus untuk perempuan. Pemerintah telah melibatkan beberapa raksasa teknologi AS untuk mendukung skema Start Up bagi perempuan, yang akan didukung dengan dana sebesar Rs 100 crores.
Skema tersebut, kata sumber, diselesaikan sebagai bagian dari upaya NITI Aayog untuk mendorong partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. “Skema startup untuk perempuan akan diluncurkan pada 1 April dengan komitmen dana awal sebesar Rs 100 crores. Sejumlah kementerian di pemerintah pusat akan mengoordinasikan upaya untuk menyukseskan skema ini. Tujuannya adalah untuk mendorong perempuan menjadi wirausaha di bidang teknologi,” kata sumber penting di pemerintahan.
Pemerintah pusat mengadakan konsultasi dengan penghubung TI utama India dengan dunia – NASSCOM – untuk memberikan dukungan kuat terhadap skema Begin bagi perempuan. “Pengusaha perempuan terlihat menghadapi banyak hambatan dalam mengakses pendanaan. Skema ini akan mengatasi permasalahan tersebut melalui pendanaan pemerintah, yang selanjutnya akan ditingkatkan dengan memanfaatkan modal ventura untuk menetaskan dan mengembangkan ide-ide bisnis yang diajukan oleh perempuan. Pemerintah telah mengadakan pembicaraan awal dengan raksasa teknologi yang berbasis di AS termasuk Facebook dan Google untuk menyediakan platform yang kuat bagi wirausahawan perempuan untuk mewujudkan impian mereka dan menjadi pemberi kerja,” tambah sumber tersebut.
Skema untuk perempuan pada awalnya akan diterapkan di 10 kota di seluruh negeri. “Awalnya skema ini akan difokuskan di 10 kota sebagai bagian dari tujuan pemerintah agar berorientasi pada hasil. Pengusaha perempuan yang menjadi bagian dari skema ini akan diberikan pendampingan institusional, dengan sumber daya khusus yang dikumpulkan dari sektor swasta dan publik untuk bekerja bersama mereka dalam menginkubasi ide-ide mereka dan meningkatkan skala usaha mereka. Skema ini bertujuan untuk memastikan tidak ada perempuan yang menyerah pada impiannya menjadi wirausaha karena kurangnya dana dan dukungan,” kata sumber tersebut.
Kebetulan, dokumen visi 15 tahun NITI Aayog, yang saat ini sedang disusun, mengusulkan reformasi penting untuk memungkinkan partisipasi perempuan di berbagai sektor. Panel wadah pemikir ini juga mendorong dimasukkannya “Tujuan 5 (Kesetaraan Gender)”, yang diadopsi oleh PBB sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), dalam pembuatan kebijakan pemerintah.
“Pemerintah penuh dengan kisah-kisah pengusaha perempuan yang telah memecahkan langit-langit kaca dan mempengaruhi pandangan masyarakat di wilayahnya masing-masing. Skema ini akan menjadi pengganda kekuatan untuk mencapai tujuan 5 SDG selain memacu pertumbuhan inklusif di negara ini,” tambah sumber tersebut.