NEW DELHI: Perdana Menteri Narendra Modi pada hari Minggu mengapresiasi upaya Haryana dan Gujarat untuk memberdayakan anak perempuan.
Berbicara kepada negaranya dalam program ‘Mann ki Baat’ edisi ke-16, ia berkata, “Pada tanggal 26 Januari, sekolah negeri di Haryana dan Gujarat mengambil langkah khusus dengan meminta gadis-gadis terpelajar untuk mengibarkan bendera nasional. Langkah ini diambil oleh mereka adalah contoh yang baik dari skema ‘Beti Bachao, Beti Badhao’.”
“Saya ingin menyampaikan salam saya kepada Haryana karena terjadi peningkatan pesat dalam angka kelahiran anak perempuan di negara bagian ini,” tambahnya.
Perdana Menteri juga mengapresiasi transformasi sosial yang terjadi di negaranya dan mengatakan telah terjadi peningkatan besar dalam jumlah kelahiran anak perempuan.
Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, rasio jenis kelamin di Haryana menunjukkan tren meningkat, dengan rasio jenis kelamin saat lahir pada bulan Desember 2015 melewati angka 900 dengan 905 anak perempuan per 1.000 anak laki-laki.
Pujian dari Perdana Menteri datang seiring dengan pernyataan Ketua Menteri Haryana Manohar Lal Khattar yang sebelumnya menghubungkan keberhasilan program ambisius ‘Beti Bachao Beti Padhao’ dengan strategi multi-cabang pemerintah negara bagian tersebut.
Ketua Menteri mengatakan bahwa meskipun 12 kabupaten mencatat rasio jenis kelamin di atas angka 900 pada bulan Desember 2015, Kabupaten Sirsa menduduki puncak daftar dengan rasio jenis kelamin 999 anak perempuan per 1.000 anak laki-laki.
Dia mengatakan target untuk mencapai rasio jenis kelamin di atas 950 dalam enam bulan ke depan kini telah ditetapkan untuk seluruh negara bagian.
NEW DELHI: Perdana Menteri Narendra Modi pada hari Minggu mengapresiasi upaya Haryana dan Gujarat untuk memberdayakan anak perempuan. Berbicara kepada negaranya dalam program ‘Mann ki Baat’ edisi ke-16, ia berkata, “Pada tanggal 26 Januari, sekolah negeri di Haryana dan Gujarat mengambil langkah khusus dengan meminta gadis-gadis terpelajar untuk mengibarkan bendera nasional. mereka adalah contoh bagus dari skema ‘Beti Bachao, Beti Badhao’.” “Saya ingin menyampaikan salam saya kepada Haryana karena terdapat peningkatan pesat dalam angka kelahiran anak perempuan di negara bagian ini,” tambahnya .googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad – 8052921-2’); );Perdana Menteri juga mengapresiasi transformasi sosial yang terjadi di negara ini dan mengatakan telah terjadi peningkatan besar dalam jumlah kelahiran anak perempuan. Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, rasio jenis kelamin di Haryana menunjukkan tren meningkat, dengan rasio jenis kelamin saat lahir pada bulan Desember 2015 melewati angka 900 dengan 905 anak perempuan per 1.000 anak laki-laki. Pujian dari Ketua Menteri datang seiring dengan Ketua Menteri Haryana Manohar Lal Khattar yang sebelumnya memuji keberhasilan program ambisius ‘Beti Bachao Beti Padhao’ berkat strategi multi-cabang pemerintah negara bagian tersebut. Ketua Menteri mengatakan meskipun 12 kabupaten mencatat rasio jenis kelamin di atas angka 900 pada bulan Desember 2015, Kabupaten Sirsa menduduki puncak daftar dengan rasio jenis kelamin 999 anak perempuan per 1.000 anak laki-laki. Dia mengatakan target untuk mencapai rasio jenis kelamin di atas 950 dalam enam bulan ke depan kini telah ditetapkan untuk seluruh negara bagian.