CHENNAI: Menurut produsen pesawat, Antonov, pesawat multiguna angkut militer ringan AN-32 dapat dioperasikan dalam berbagai kondisi iklim, termasuk iklim panas (hingga + 50°C) dan dari lapangan terbang pegunungan (hingga ketinggian 4.500 m) ). Tujuan utama pesawat ini adalah untuk mengangkut kargo melalui jalur udara jarak pendek dan menengah. Dalam uraiannya mengenai pesawat tersebut, situs IAF menyebutkan, pesawat tersebut dapat terbang dengan lima awak dan berkapasitas membawa 39 pasukan terjun payung atau beban maksimal 6,7 ton. Ia memiliki kecepatan jelajah maksimum 530 km.
Di situs Antonov, sebuah catatan berbunyi: “Sistem navigasi penerbangan pesawat dan peralatan komunikasi radio memungkinkan pelaksanaan penerbangan dalam kondisi cuaca buruk, siang dan malam, untuk rute udara domestik dan internasional.” Situs web tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 240 pesawat AN-32 saat ini beroperasi di negara-negara dengan kondisi iklim buruk, termasuk India, Sri-Lanka, Bangladesh, Kolombia, Peru, Meksiko, dan Afghanistan.
Pertama kali diproduksi oleh pabrikan pada tahun 1976, Angkatan Udara India membeli sebanyak 118 pesawat An-32 dengan perjanjian kredit militer selama 20 tahun, tanpa kewajiban bunga. Induksi pesawat An-32 ke IAF dimulai pada tahun 1984, dan penyelesaiannya memakan waktu lebih dari tiga tahun. An-32 dirancang khusus untuk IAF sebagai pelanggan peluncurannya.
Menurut situs web Indiastrategic.in, dalam tiga dekade pelayanan armada An-32 di negara tersebut, IAF telah kehilangan sekitar selusin kecelakaan, yang sebagian besar hilang saat beroperasi di daerah depan dalam cuaca yang sangat buruk. Kerugian pertama terjadi pada tanggal 22 Maret 1986 ketika sebuah An-32 kembali dari serangan mendadak ‘rekreasi cuaca (pengintaian)’ di sektor Leh ke Pathankot secara tidak sengaja menabrak gunung yang tingginya hampir 19.000 kaki saat turun.
Situs web lain, Bharat-Rakshak.com, An-32, juga dikenal di IAF sebagai ‘Sutlej’, adalah tulang punggung kemampuan angkut menengah IAF.
Awalnya melengkapi enam skuadron operasional dan satu unit pelatihan, beberapa jenis sekarang disimpan. An-32 sangat terpukul oleh kekacauan di bekas Uni Soviet, karena suku cadang semakin sulit didapat.
Pada tahun 2009, Angkatan Udara India menandatangani kontrak dengan Ukrspetsexport Corporation, perusahaan perdagangan senjata milik negara Ukraina, untuk meningkatkan 104 pesawat angkut AN-32 miliknya dan memperpanjang masa pakainya selama 25 hingga 40 tahun lagi. Namun rencana itu dilaporkan ditunda. karena berbagai faktor termasuk krisis politik di Ukraina.