AHMEDABAD: Hakim khusus yang mendengarkan kasus terkait kerusuhan Masyarakat Perumahan Gulberg tahun 2002, yang menewaskan 69 orang, termasuk mantan anggota Kongres Ehsan Jafri, hari ini mengatakan dia akan mulai menulis putusan.

Setelah pihak pembela memberikan penjelasan mengenai beberapa hal yang dimintainya, Hakim PB Desai menutup sidang.

Ia mengarahkan baik jaksa penuntut maupun pembela untuk tetap hadir menjawab pertanyaan pengadilan kapan pun mereka diminta.

Dalam pengajuan akhir hari ini, pembela membantah teori penuntut mengenai konspirasi sebelumnya dan menegaskan kembali bahwa massa melakukan kekerasan hanya setelah Jafri menembakkan beberapa peluru ke arah mereka dari pistolnya.

Pekan lalu, advokat SM Vora, yang mewakili para penyintas kerusuhan, berpendapat bahwa serangan tersebut merupakan konspirasi kriminal yang telah direncanakan sebelumnya. Petugas polisi yang dituduh, KG Erda, yang saat itu menjabat sebagai inspektur polisi di kantor Meghaninagar, tidak menghentikan para perusuh untuk memasuki Masyarakat, katanya.

Penasihat hukum Abhay Bhardwaj hari ini berpendapat bahwa massa, yang mulai berkumpul di luar pada pagi hari tanggal 28 Februari 2002 (sehari setelah insiden kebakaran kereta api Godhra), berubah menjadi kekerasan sekitar jam 2 siang ketika Jafri menembaki orang-orang. Satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka, katanya.

Sekitar 15.000 orang berkumpul di luar Society tetapi tidak ada yang memanggil mereka ke sana karena adanya konspirasi dan orang-orang berkumpul sendiri, kata advokat Bhardwaj.

Jika ada niat umum untuk membunuh umat Islam (di dalam Masyarakat), maka massa akan melakukannya di pagi hari dan tidak akan menunggu hingga sore hari, katanya.

Massa juga tidak melukai beberapa umat Islam yang masuk atau keluar dari Serikat selama periode ini, yang membuktikan bahwa tidak ada niat umum untuk membunuh umat Islam, katanya.

Masyarakat baru mengamuk sekitar pukul 14.00 setelah Jafri melepaskan tembakan ke arah mereka, kata Bhardwaj seraya menambahkan bahwa yang terjadi hanyalah reaksi.

Mengenai Inspektur Erda yang berada di tempat kejadian, pembela mengatakan bahwa Erda berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan situasi dan oleh karena itu tidak ada kekerasan yang terjadi antara pukul 08:00 dan 14:00.

Catatan panggilan pemadam kebakaran membuktikan bahwa Erda melakukan tiga panggilan untuk meminta petugas pemadam kebakaran setelah situasi menjadi tidak terkendali, katanya.

Persidangan kasus kerusuhan Masyarakat Gulberg, salah satu kasus paling terkenal pada kerusuhan Gujarat tahun 2002, berlangsung selama enam tahun dengan 338 saksi memberikan kesaksian.

Kasus tersebut merupakan satu dari sembilan kasus terkait kerusuhan Gujarat yang diselidiki oleh Tim Investigasi Khusus yang ditunjuk Mahkamah Agung.

Total ada 66 tersangka. Sembilan dari mereka telah dipenjara selama 14 tahun terakhir sementara yang lainnya dibebaskan dengan jaminan.

slot online pragmatic