Oleh PTI

AHMEDABAD: Penjual perhiasan, yang diduga memasang catatan tentang pembajak dan bom di toilet penerbangan Mumbai-Delhi Jet Airways, hari ini ditangkap berdasarkan Undang-Undang Anti-Pembajakan yang ketat, kata seorang pejabat senior.

Ini adalah penangkapan pertama berdasarkan Undang-undang tersebut, yang mulai berlaku pada bulan Juli 2017 dan menggantikan undang-undang lama tahun 1982, yang mana terdakwa dapat menghadapi hukuman maksimum penjara seumur hidup hingga mati dan penyitaan propertinya, kata polisi.

“Kami telah menangkapnya berdasarkan pasal Undang-Undang Anti-Pembajakan. Ini adalah penangkapan pertama berdasarkan Undang-undang tersebut setelah berlaku,” kata Komisaris Gabungan Polisi (Kejahatan) JK Bhatt kepada wartawan di sini.

“Kami sudah berhubungan dengan Badan Investigasi Nasional. Kasus ini bisa diserahkan ke NIA jika Pusat mau,” ujarnya.

“Salla adalah seorang penjual perhiasan multi-jutawan, yang memiliki sebuah flat di kawasan mewah Mumbai. Dia berasal dari desa Dedan, distrik Amreli,” kata petugas polisi tersebut.

“Terdakwa menanamkan catatan itu dengan maksud untuk menutup Jet Airways sehingga pacarnya yang bekerja di kantor maskapai penerbangan yang berbasis di Delhi itu akan meninggalkan pekerjaannya dan tinggal bersamanya di Mumbai,” kata Bhatt.

Dia mengatakan, terdakwa sebelumnya mengeluh karena menemukan kecoa dalam makanan yang disajikan di penerbangan Jet Airways.

“Kami sedang menyelidiki apakah dia berhubungan dengan kelompok anti-sosial lainnya. Kami belum menemukan pelanggaran lain terhadapnya,” kata Bhatt.

Penerbangan Mumbai-Delhi Jet Airways, dengan 115 penumpang dan tujuh anggota awak, melakukan pendaratan darurat kemarin setelah sebuah catatan mengatakan bahwa ada pembajak dan sebuah bom ditemukan di dalam kamar mandi pesawat.

Pesawat Boeing 737-900 diparkir di teluk terpencil dan 122 orang di dalamnya turun dari pesawat dengan selamat.

Catatan tersebut, yang diduga dipasang oleh Salla, menyebutkan ada pembajak dan sebuah bom di area kargo, kata para pejabat sebelumnya.

Itu adalah catatan yang dicetak dalam bahasa Urdu dan Inggris, meminta pesawat diterbangkan langsung ke PoK (Kashmir yang diduduki Pakistan). Itu diakhiri dengan kata-kata, “Allah Maha Besar”.

Penyebutan PoK membuat penyelidik curiga karena teroris yang bermarkas di Pakistan menyebut wilayah itu ‘Azad Kashmir’, kata seorang pejabat sebelumnya.

data hk