JAIPUR: Penulis Dalit berusia 69 tahun, Kusum Meghwal, dituduh mengancam nyawanya karena keberatan beberapa kelompok atas buku barunya tentang prajurit Rajput Maharana Pratap.
Menurut pengaduan yang diajukan oleh penulis di kantor polisi Ambamata di Udaipur, sejak minggu lalu dia telah menerima telepon ancaman dari beberapa kelompok pinggiran atas perannya sebagai pejuang Rajput dalam bukunya ‘Maharana Pratap Bhil Rajputra The – Kshatriya Ya Rajput Nahi ‘.
Buku tersebut mengklaim bahwa Maharana Pratap adalah anggota komunitas Bhil dan kemudian diangkat menjadi Rana dari Mewar.
Meghwal mengaku dia juga di-bully di media sosial karena menimbulkan perdebatan baru tentang petarung tersebut. “Penulis mengajukan pengaduan setelah itu saya meminta petugas polisi terkait untuk menyelidiki masalah tersebut. Dia memberi kami nomor telepon dan penyelidikan sedang dilakukan,” kata SP Udaipur, Rajendra Prasad kepada PTI.
Meghwal, penulis lebih dari 65 buku, mengaku menerima telepon dari individu yang mengaku Thakur dan dari Karni Sena. “Saya mendapat telepon dari nomor tak dikenal yang mengancam akan membunuh saya karena menulis buku tersebut. Beberapa penelepon mengaku berasal dari Karni Sena sementara yang lain mengatakan mereka Thakur. Saya tidak meninggalkan rumah selama tujuh hari terakhir,” dia katanya dalam keluhannya.
Lebih lanjut penulis Ambedkarit mengatakan bahwa kata ‘Bhil’ berasal dari kata Sansekerta ‘Bhilla’ yang berarti berani dan berjuang. Komunitas Bhil secara tradisional tersebar di seluruh Mewar dan dikenal karena kehebatan bela diri mereka. Pemerintahan Rajasthan yang dipimpin BJP sebelumnya telah memicu kontroversi dengan mengatakan bahwa Maharana Pratap memenangkan pertempuran Haldighati yang terkenal, bertentangan dengan anggapan umum bahwa musuhnya Kaisar Mughal Akbar adalah pemenangnya.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
JAIPUR: Penulis Dalit berusia 69 tahun, Kusum Meghwal, dituduh mengancam nyawanya karena keberatan beberapa kelompok atas buku barunya tentang prajurit Rajput Maharana Pratap. Menurut pengaduan yang diajukan oleh penulis di kantor polisi Ambamata di Udaipur, sejak minggu lalu dia telah menerima telepon ancaman dari beberapa kelompok pinggiran atas perannya sebagai pejuang Rajput dalam bukunya ‘Maharana Pratap Bhil Rajputra The – Kshatriya Ya Rajput Nahi ‘. Buku tersebut mengklaim bahwa Maharana Pratap adalah anggota komunitas Bhil dan kemudian diangkat sebagai Rana dari Mewar.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Meghwal mengaku dia juga di-bully di media sosial karena menimbulkan perdebatan baru tentang petarung tersebut. “Penulis mengajukan pengaduan setelah itu saya meminta petugas polisi terkait untuk menyelidiki masalah tersebut. Dia memberi kami nomor telepon dan penyelidikan sedang dilakukan,” kata SP Udaipur, Rajendra Prasad kepada PTI. Meghwal, penulis lebih dari 65 buku, mengaku menerima telepon dari individu yang mengaku Thakur dan dari Karni Sena. “Saya mendapat telepon dari nomor tak dikenal yang mengancam akan membunuh saya karena menulis buku tersebut. Beberapa penelepon mengaku berasal dari Karni Sena sementara yang lain mengatakan mereka Thakur. Saya tidak meninggalkan rumah selama tujuh hari terakhir,” dia katanya dalam keluhannya. Lebih lanjut penulis Ambedkarit mengatakan bahwa kata ‘Bhil’ berasal dari kata Sansekerta ‘Bhilla’ yang berarti berani dan berjuang. Komunitas Bhil secara tradisional tersebar di seluruh Mewar dan dikenal karena kehebatan bela diri mereka. Pemerintahan Rajasthan yang dipimpin BJP sebelumnya telah memicu kontroversi dengan mengatakan bahwa Maharana Pratap telah memenangkan pertempuran Haldighati yang terkenal, bertentangan dengan anggapan konvensional bahwa musuhnya Kaisar Mughal Akbar adalah pemenangnya. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp