PUNE: Dengan tujuan untuk membawa sejarah Kekaisaran Maratha ke dunia dan meningkatkan pariwisata, pemerintah Maharashtra berencana untuk mencari status Situs Warisan Dunia UNESCO untuk benteng-benteng di negara bagian tersebut, kata seorang menteri hari ini di sini.

“Sebuah proposal, yang disusun oleh tim ahli, akan dikirim ke Komite Situs Warisan Dunia UNESCO oleh Kementerian Persatuan Urusan Kebudayaan dan Survei Arkeologi India (ASI) dalam satu tahun ke depan,” Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Maharashtra Vinod Tawde berkata. berkata.

“Benteng kami adalah ciri khas warisan besar Kekaisaran Maratha dan sejarah kejayaan semua benteng ini harus diidentifikasi di peta dunia. Untuk melakukan hal ini, kami tertarik untuk mengupayakan status Situs Warisan Dunia UNESCO untuk benteng kami,” dia dikatakan.

Jika benteng tersebut mendapat label situs warisan dunia, sejarah besar kerajaan Maratha akan dibawa ke dunia dan akan membuka jalan untuk mempromosikan pariwisata, tambahnya. Tawde, bersama dengan konsultan senior Kementerian Kebudayaan, dan sekretaris anggota, Komite Penasihat Warisan Dunia Shikha Jain, Shrimant Chhatrapati Sambhaji Raje dan pejabat lainnya, mengunjungi beberapa benteng – Shivneri, Panhala, Raigad, Rajgad, Torna dan bahkan benteng udara. pemandangan benteng laut- Murud, Janjira, dalam beberapa hari terakhir.

Tawde menambahkan, panitia ahli akan menyiapkan proposal agar dapat dikirim untuk dimasukkan dalam daftar sementara Situs Warisan Dunia UNESCO. Jain yang juga hadir pada konferensi pers tersebut mengatakan, mereka berencana mengirimkan nominasi serial untuk benteng-benteng tersebut. “Seperti benteng di Rajasthan yang menceritakan kisah Princely State, bahkan benteng di Maharashtra pun menceritakan kisah Kekaisaran Maratha,” katanya.

“Semua benteng di sini terhubung secara historis dan saat mengirimkan proposal, alur cerita Kekaisaran Maratha dan teknik militer Chhtrapati Shivaji Maharaj akan menjadi keuntungan tambahan,” katanya. Ia menambahkan, proses untuk mendapatkan status cagar budaya ini terbilang lama dan bisa memakan waktu sekitar tiga tahun.

Tawde mengatakan bahwa teknik perang gerilya yang digunakan oleh Chhatrapati Shivaji Maharaj menjadi bahan penelitian di universitas-universitas asing dan meskipun demikian, kunjungan wisatawan asing tidak sampai ke benteng-benteng yang menjadi tempat tinggal utama dari semua kegiatan tersebut. .

“Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa status warisan dunia diperlukan agar sejarah kejayaan Kerajaan Maratha dapat diceritakan kepada dunia,” ujarnya.

daftar sbobet