Oleh PTI

AIZAWL: Kementerian Dalam Negeri akan segera mensistematisasikan Rezim Gerakan Bebas (FMR) di sepanjang perbatasan internasional Mizoram-Myanmar tanpa menyusahkan masyarakat lokal yang tinggal di daerah perbatasan, kata seorang pejabat senior pemerintah negara bagian.

FMR akan segera disistematisasikan dan dibatasi di sepanjang perbatasan Mizoram-Myanmar sepanjang 404 km karena digunakan oleh pemberontak dan elemen kriminal lainnya karena lokasi negara yang strategis, Menteri Dalam Negeri Tambahan Lalbiakzama mengatakan kepada PTI.

Karena masyarakat Mizo tinggal di Mizoram dan Myanmar, FMR memberlakukan kebebasan bergerak hingga 16 km tanpa dokumen perjalanan yang sah.

“MHA menyatakan keprihatinan atas penyalahgunaan FMR karena pemberontak dari pihak India dan Myanmar bergerak bebas di daerah perbatasan yang rawan sementara penyelundup, penyelundup narkoba dan pengangkut senjata juga menggunakan rute yang sama,” katanya.

MHA telah meminta pemerintah Mizoram untuk menyampaikan laporan tentang situasi di daerah perbatasan, kata Lalbiakzama. Departemen Dalam Negeri negara bagian telah memberikan saran untuk menyederhanakan FMR selama kunjungan Menteri Dalam Negeri Union Rajnath Singh dan juga pejabat MHA.

Sementara itu, Departemen Dalam Negeri menyatakan, sejauh ini belum ada satu pun pengungsi Muslim Rohingya yang memasuki Mizoram. Sekitar 170 warga sipil Arakan yang berlindung di beberapa desa di distrik Lawngtlai di Mizoram telah kembali ke desa masing-masing di Arakan, kata departemen dalam negeri.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

lagu togel