Oleh BERTAHUN-TAHUN

SRINAGAR: Mantan Ketua Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah pada hari Senin mengatakan bahwa memerintahkan penyelidikan magisterial atas pembunuhan warga sipil di Shopian sekaligus mendaftarkan FIR terhadap tentara akan menciptakan kebingungan.

Abdullah, ketika berpidato di depan majelis negara, mengatakan bahwa ketika pemerintah sudah mendaftarkan FIR, tidak perlu memerintahkan penyelidikan magisterial.

“Kami memberikan sinyal yang membingungkan. Di satu sisi, penyelidikan magisterial diperintahkan yang akan masuk akal jika FIR telah didaftarkan terhadap orang tak dikenal. Tapi kabarnya FIR terdaftar atas nama mayor dan lainnya,” kata Omar.

“Jika kita mengetahui nama-nama kasus pembunuhan dan percobaan pembunuhan, lalu apa perlunya penyelidikan magisterial. Saya akan meminta Anda untuk tidak melakukan politik. Kita harus memberikan keadilan kepada mereka yang kehilangan nyawa atau menderita luka-luka dan kemudian mengambil langkah-langkah untuk menghentikan kejadian ini,” tambahnya.
Direktur Jenderal Polisi Jammu dan Kashmir (DGP) SP Vaid mengatakan pada hari Senin bahwa tidak ada petugas yang disebutkan dalam FIR terkait pembunuhan Shopian.

FIR telah didaftarkan atas kematian dua warga sipil dalam penembakan tentara pada hari Sabtu di desa Ganowpora di distrik Shopian Kashmir selatan.

“FIR memulai proses penyelidikan. Itu tidak berakhir di situ. Tidak ada petugas yang disebutkan namanya. FIR mengatakan unit tentara anu yang dipimpin oleh orang anu ada di sana,” kata Vaid kepada wartawan.

Tentara melepaskan tembakan setelah mendapat lemparan batu keras dari massa di desa Ganowpora yang menyebabkan sembilan orang juga terluka.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

lagutogel