MUMBAI: Menteri Pendidikan Kedokteran Maharashtra Vinod Tawde hari ini mengatakan pemerintah negara bagian akan mengajukan petisi peninjauan ke Mahkamah Agung mengenai NEET dan mengatakan siswa yang ingin masuk ke kursus kedokteran harus mengikuti ujian masuk kedokteran negara bagian pada bulan Mei, MH -CET, muncul. 5.

Tawde mengatakan MH-CET akan dilaksanakan sesuai jadwal.

Mahasiswa yang sudah mempersiapkan MH-CET harus hadir. Pemerintah negara bagian akan mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung, katanya kepada wartawan.

Mahkamah Agung hari ini mengatakan tes masuk untuk masuk ke kursus MBBS dan BDS untuk tahun akademik 2016-17 akan dilakukan melalui Tes Masuk Nasional (NEET) tunggal pada tanggal 1 Mei dan 24 Juli sesuai jadwal.

Tawde mengatakan mereka yang tampil untuk NEET juga bisa tampil untuk MH-CET 5 Mei.

Bahkan jika MA menolak permohonan negara untuk mengizinkannya mengadakan MH-CET pada tanggal 5 Mei, para siswa masih memiliki kesempatan untuk tampil di NEET pada tanggal 24 Juli, katanya.

Ia mengklaim, negara akan melakukan proses penerimaan dokter sesuai hasil MH-CET.

Dalam petisi peninjauannya, negara bagian akan berargumentasi di depan pengadilan tertinggi bahwa mahasiswa dewan HSC (negara bagian), yang memperebutkan 85 persen kursi kuota penerimaan tingkat negara bagian, tidak akan mampu bersaing dengan siswa dari negara bagian. papan CBSE. di NEET karena silabus yang berbeda.

Ketika ditanya mengapa negara bagian tersebut tidak memindahkan SC kemarin, menteri tersebut mengatakan selain Maharashtra, ada negara bagian lain seperti Gujarat, Tamil Nadu, Madhya Pradesh dan Benggala Barat yang memiliki CET sendiri untuk penerimaan medis.

Tawde mengatakan pemerintah negara bagian akan mengajukan tiga argumen utama di hadapan MA.

Pertama, Maharashtra, dengan mengesahkan undang-undang, memperkenalkan satu Tes Masuk Umum (CET) untuk semua perguruan tinggi kedokteran pemerintah dan swasta sebelum NEET dibentuk.

Hal ini dilakukan menyusul dugaan korupsi di CET perguruan tinggi kedokteran swasta, kata menteri.

Kedua, Maharashtra memiliki sekolah/sekolah menengah pertama CBSE, ICSE serta State Board (HSC), tetapi NEET akan didasarkan pada silabus CBSE.

Sekolah CBSE sebagian besar ada di kota-kota besar dan karenanya NEET akan merugikan siswa di pedesaan Maharashtra.

Apalagi, hampir tidak ada perbedaan waktu antara kedua tes tersebut.

Pada tahun 2013, negara bagian mengatakan kepada Mahkamah Agung bahwa tidak mungkin untuk meningkatkan silabus HSC ke tingkat CBSE dalam waktu satu tahun, tetapi hal itu akan dilakukan secara bertahap, dan Maharashtra akan bergabung dengan NEET pada tahun 2018.

Argumen ketiga pemerintah akan masuk dalam daftar manfaat umum dari mereka yang menggunakan NEET mulai 1 Mei dan 24 Juli.

Jika tingkat kesulitan dua NEET berbeda, maka akan menjadi tidak adil bagi beberapa siswa, kata Tawde.

Pemerintah negara bagian akan meminta nasihatnya untuk mengajukan dan mengajukan petisi peninjauan kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 2 Mei, katanya.

Seorang pejabat senior di departemen pendidikan kedokteran negara bagian mengatakan Andhra Pradesh telah melaksanakan CET-nya.

Ia juga mengatakan bahwa proses pendaftaran NEET tanggal 1 Mei sudah selesai.

Sebanyak 4,09,322 siswa mendaftar untuk MH-CET, dimana 2,68,274 mendaftar untuk jurusan teknik dan 2,83,319 untuk kursus kedokteran.

Sekitar 6 hingga 6,5 ​​lakh siswa mengikuti NEET di negara bagian tersebut.

login sbobet