Oleh Layanan Berita Ekspres

MUMBAI: Pemerintah Maharashtra menjadi sorotan karena mengeluarkan surat edaran yang melarang pemajangan gambar dan ritual keagamaan di kantor dan sekolah yang dikelola pemerintah, dan telah mencabut perintah tersebut dan pemberitahuan tentang pertunjukan tersebut ada pada pejabat yang mengirimkannya melalui. menyatakan tanpa mendapatkan. persetujuan atasannya.

Klarifikasi tersebut dilakukan pada hari Jumat ketika para menteri Shiv Sena bertemu dengan CM Devendra Fadnavis dan menuntut penarikan surat edaran tersebut, sehari setelah ketua Sena Uddhav Thackeray menyerang pemerintah mengenai hal tersebut.

Menteri Pendidikan Vinod Tawde mengatakan tak lama setelah pertemuan tersebut bahwa pemerintah telah mencabut perintah tersebut dan tindakan telah diperintahkan terhadap pejabat terkait.

“Surat pemberitahuan acara diberikan kepada petugas yang mengirimkan surat tentang dilarangnya kegiatan keagamaan di kantor-kantor pemerintah. Surat itu ia kirimkan tanpa izin terlebih dahulu dari Wakil Sekretaris. Klarifikasi mengenai hal yang sama telah dilakukan pada tanggal 25 Januari, namun masih disebutkan dalam pidato tanggal 26 Januari (mengacu pada kritik presiden Sena Uddhav Thackeray terhadap BJP atas perintah tersebut),” kata Tawde. “Seorang pemimpin partai politik (Thackeray) tidak boleh mengatakan apa pun tanpa verifikasi. Para menteri Shiv Sena menyesatkan para pemimpin mereka dan masyarakat luas,” tuduhnya.

Surat edaran tersebut dikeluarkan untuk semua dewan distrik oleh Departemen Pembangunan Pedesaan pada tanggal 4 Januari. Dinyatakan bahwa “gambar dewa dan tokoh agama atau teks keagamaan atau perayaan hari raya keagamaan dan puja di kantor pemerintah, kantor semi pemerintah, kantor badan daerah, lembaga pendidikan milik negara bertentangan dengan ketentuan Konstitusi”.

Lebih lanjut mereka mengarahkan dewan distrik untuk “menjunjung tinggi nilai-nilai Konstitusi” dengan segera menghapus semua gambar/teks/dewa keagamaan dan menghentikan ‘puja’ dan perayaan. Para pejabat juga diminta untuk dengan hormat menghapus slogan atau potret tersebut.

Thackeray pada hari Kamis mengecam pemerintah negara bagian atas surat edaran tersebut, dengan mengklaim bahwa para menteri dari partainya tidak dipercaya sebelum surat edaran tersebut dikeluarkan. “Di mana transparansi Anda sebelum mengambil keputusan ini? Mengapa para menteri Sena tidak dipercaya? Jika ya, mereka akan memprotes keras hal itu,” katanya.

Ketua Sena bertanya-tanya mengapa gambar dewa tidak boleh dipajang di kantor dan mengatakan bahwa dia menerima sekularisme namun harus dipraktikkan tanpa diskriminasi.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Pengeluaran SDY