PATNA: Presiden RJD Lalu Prasad hari ini menyebut larangan di Bihar sebagai “kegagalan besar” dan mengatakan minuman keras kini bisa diantar ke negara bagian tersebut.
Dalam perjalanan ke Ranchi, Prasad menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian Jumat malam, di mana empat orang meninggal setelah mengonsumsi minuman keras palsu sementara dua lainnya jatuh sakit di distrik Rohtas.
“Larangan ini merupakan kegagalan besar dan kegagalan total di negara bagian ini karena pengiriman minuman keras kini dilakukan di Bihar,” katanya.
Menuduh polisi melakukan “malamaal” (menghasilkan uang dengan cepat) karena truk-truk berisi minuman keras sering datang ke negara bagian tersebut, kepala RJD menuduh bahwa minuman keras palsu dijual ke daerah-daerah yang persediaannya sedikit.
Larangan total terhadap penjualan dan konsumsi alkohol diberlakukan di Bihar pada bulan April tahun lalu.
Sementara itu, polisi dan pejabat bea cukai telah melancarkan perburuan besar-besaran terhadap mereka yang terlibat dalam produksi dan penjualan minuman keras ilegal di negara bagian tersebut.
Wakil Inspektur Jenderal (DIG) Polisi Shahabad Range Mohammad Rahman mengatakan empat tim, masing-masing dipimpin oleh Sub Divisi Polisi (SDPO), telah dibentuk untuk melakukan penggerebekan terhadap pengedar dan produsen minuman keras ilegal di berbagai tempat di distrik Rohtas dan Bhojpur. . .
Tim yang dipimpin oleh SDPO Ara, Piro, Vikramganj dan Dehri akan melakukan penggerebekan dari Sahar di distrik Bhojpur hingga Yadunathpur di distrik Rohtas, tambahnya.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
PATNA: Presiden RJD Lalu Prasad hari ini menyebut larangan di Bihar sebagai “kegagalan besar” dan mengatakan minuman keras kini bisa diantar ke negara bagian tersebut. Dalam perjalanan ke Ranchi, Prasad menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian Jumat malam, di mana empat orang meninggal setelah mengonsumsi minuman keras palsu sementara dua lainnya jatuh sakit di distrik Rohtas. “Larangan merupakan kegagalan besar dan kegagalan total di negara bagian ini karena pengiriman minuman keras ke rumah kini terjadi di Bihar,” katanya.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad – 8052921 -2’); ); Menuduh polisi melakukan “malamaal” (menghasilkan uang dengan cepat) karena truk-truk berisi minuman keras sering datang ke negara bagian tersebut, kepala RJD menuduh bahwa minuman keras palsu dijual ke daerah-daerah yang persediaannya sedikit. Larangan total terhadap penjualan dan konsumsi alkohol diberlakukan di Bihar pada bulan April tahun lalu. Sementara itu, polisi dan pejabat bea cukai telah melancarkan perburuan besar-besaran terhadap mereka yang terlibat dalam produksi dan penjualan minuman keras ilegal di negara bagian tersebut. Wakil Inspektur Jenderal (DIG) Polisi Shahabad Range Mohammad Rahman mengatakan empat tim, masing-masing dipimpin oleh Sub Divisi Polisi (SDPO), telah dibentuk untuk melakukan penggerebekan terhadap pengedar dan produsen minuman keras ilegal di berbagai tempat di distrik Rohtas dan Bhojpur. . . Tim yang dipimpin oleh SDPO Ara, Piro, Vikramganj dan Dehri akan melakukan penggerebekan dari Sahar di distrik Bhojpur hingga Yadunathpur di distrik Rohtas, tambahnya. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp