NEW DELHI: Setelah tertunda selama berbulan-bulan, unit kedua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kudankulam (KKNPP) diharapkan mulai menghasilkan listrik mulai Juli.
Sebelum memulai pembangkitan listrik, berbagai lembaga seperti Badan Pengatur Tenaga Atom dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) harus memberikan persetujuannya.
AERB telah memberikan persetujuannya kepada Perusahaan Tenaga Nuklir India (NPCIL), sebuah PSU di bawah Departemen Energi Atom yang mengoperasikan pembangkit listrik tersebut, untuk melanjutkan proses kekritisan.
“Besok diperkirakan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengunjungi pabrik tersebut. Rencananya setelah itu pabrik akan mulai beroperasi,” kata RS Sundar, Site Director.
Namun, dia menolak memberikan tanggal spesifik kapan pembangkit listrik tersebut akan mulai menghasilkan listrik, namun mengatakan hal itu kemungkinan akan terjadi bulan depan.
Reaktor KKNPP VVER unit 1 dan 2 sedang dibangun bekerja sama dengan Rusia. Setiap reaktor mempunyai kapasitas menghasilkan listrik sebesar 1000 MW. Unit pertama mulai menghasilkan listrik pada bulan Oktober 2013. Namun pabrik tersebut mengalami beberapa kerusakan selama pengoperasiannya dan kemudian harus ditutup selama beberapa waktu untuk melakukan perbaikan.
Saat ini, India menghasilkan sekitar 5.580 MW tenaga nuklir, dimana sekitar 1.000 MW dihasilkan oleh KKNPP Unit 1, menjadikannya penyumbang energi atom terbesar di negara tersebut. Ketika unit 2 mulai menghasilkan listrik, kapasitasnya akan meningkat menjadi 6580 MW, dimana KKNPP sendiri akan menyumbang sekitar 2000 MW.
Sementara itu, Pembangkit Listrik Tenaga Atom (KAPS) Kakrapar unit 1 di Gujarat yang ditutup sejak Maret lalu akibat kebocoran radioaktif belum juga mulai beroperasi, hampir empat setengah bulan setelah kejadian.
Sumber mengatakan pabrik tersebut mungkin memerlukan waktu beberapa bulan lagi untuk pulih sepenuhnya.
KAPS Unit 1, reaktor air berat bertekanan (PHWR) buatan dalam negeri, ditugaskan pada 6 Mei 1993 dengan kapasitas 220 MW. Dari total pembangkit listrik tenaga nuklir di India, yaitu sekitar 5.780 MW (sebelum KAPS dibongkar), menyumbang sekitar 4,5 persen.
NEW DELHI: Setelah tertunda selama berbulan-bulan, unit kedua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kudankulam (KKNPP) diharapkan mulai menghasilkan listrik mulai Juli. Kehutanan (KLHK) harus memberikan persetujuannya. AERB telah memberikan persetujuannya kepada Nuclear Power Corporation of India (NPCIL), sebuah PSU di bawah Departemen Energi Atom yang mengoperasikan pembangkit listrik tersebut, untuk melanjutkan proses penting ini.googletag .cmd.push(function() googletag .display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); );”Besok tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diperkirakan akan mengunjungi pabrik tersebut. Rencananya setelah itu pabrik akan mulai beroperasi,” kata RS Sundar, Direktur Lokasi. Namun, dia menolak memberikan tanggal spesifik kapan pembangkit listrik tersebut akan mulai menghasilkan listrik, namun mengatakan hal itu kemungkinan akan terjadi bulan depan. Reaktor KKNPP VVER unit 1 dan 2 sedang dibangun bekerja sama dengan Rusia. Setiap reaktor mempunyai kapasitas menghasilkan listrik sebesar 1000 MW. Unit pertama mulai menghasilkan listrik pada bulan Oktober 2013. Namun pabrik tersebut mengalami beberapa kali kerusakan selama pengoperasiannya, setelah itu pabrik tersebut harus ditutup selama beberapa waktu untuk melakukan perbaikan. Saat ini, India menghasilkan sekitar 5.580 MW tenaga nuklir, dimana sekitar 1.000 MW dihasilkan oleh KKNPP Unit 1, menjadikannya penyumbang energi atom terbesar di negara tersebut. Ketika unit 2 mulai menghasilkan listrik, kapasitasnya akan meningkat menjadi 6.580 MW, dimana KKNPP sendiri akan menyumbang sekitar 2.000 MW. kebocoran radioaktif belum mulai beroperasi, hampir empat setengah bulan setelah kejadian. Sumber mengatakan pabrik tersebut mungkin memerlukan waktu beberapa bulan lagi untuk pulih sepenuhnya. KAPS Unit 1, reaktor air berat bertekanan (PHWR) buatan dalam negeri, ditugaskan pada 6 Mei 1993 dengan kapasitas 220 MW. Dari total pembangkit listrik tenaga nuklir di India, yaitu sekitar 5.780 MW (sebelum KAPS dibongkar), menyumbang sekitar 4,5 persen.