BHOPAL: Perlindungan keamanan polisi secara besar-besaran dipasang di berbagai tempat di Bhopal lama setelah ketegangan komunal dilaporkan terjadi di luar kampus Rumah Sakit Hamidia pada Selasa malam.
Pasukan polisi dalam jumlah besar dikerahkan di Jumerati, Peer Gate, Chowki Imambara dan kawasan tua lainnya di ibu kota negara bagian tersebut menyusul kekerasan antara dua kelompok komunitas yang berbeda karena melakukan ritual di sebuah kuil di luar gerbang rumah sakit.
Insiden tersebut terjadi setelah Sholat Magrib, ketika salah satu kelompok melempari kelompok lainnya dengan batu, sehingga mendorong polisi untuk menggunakan kekerasan terhadap massa pelanggar hukum yang melakukan kekerasan.
Kelompok lain kemudian membalas dengan melempari batu lagi sehingga memaksa polisi menggunakan kekerasan. Lebih dari enam orang dilaporkan terluka dalam kekerasan tersebut.
Beberapa kendaraan, termasuk kendaraan polisi Dial 100 rusak karena gerombolan massa yang nakal membakar banyak kendaraan.
Semua pejabat senior, termasuk DIG Bhopal Raman Singh Sikarwar dan Kolektor Nishant Varbade, berada di lokasi ketika laporan terakhir kali masuk.
Menurut sumber-sumber utama di kepolisian negara bagian, kompi pasukan para-militer kemungkinan akan tiba sebelum fajar untuk memastikan shalat subuh yang damai di bulan Ramadhan.
Pemerintah mempertimbangkan untuk melarang perintah sampai tengah malam di beberapa tempat.
Namun pejabat senior kepolisian termasuk IG Bhopal Yogesh Chaudhary mengklaim situasi kini normal dan terkendali.
Peristiwa tersebut merupakan lanjutan perselisihan kedua kelompok yang sudah berlangsung selama dua hari saat salat di suatu tempat di lingkungan rumah sakit, dimana salah satu kelompok mengaku menemukan masjid tua.
Kelompok tersebut telah melakukan shalat di masjid yang baru ditemukan di dalam kampus rumah sakit sejak Senin, yang ditentang oleh kelompok lain.
Sebagai tanggapan, kelompok lain mengumumkan bahwa mereka mengadakan ritual di sebuah kuil di luar gerbang rumah sakit, namun pemerintah setempat menolak izin mereka karena alasan keamanan di wilayah yang sensitif secara komunal.
Meskipun pihak berwenang menolak izin, para pria tersebut berkumpul untuk berdoa di kuil.
BHOPAL: Perlindungan keamanan polisi secara besar-besaran dipasang di berbagai tempat di Bhopal lama setelah ketegangan komunal dilaporkan terjadi di luar kampus Rumah Sakit Hamidia pada Selasa malam. Pasukan polisi dalam jumlah besar telah dikerahkan di Jumerati, Peer Gate, Chowki Imambara dan kawasan tua lainnya di ibu kota negara bagian tersebut menyusul kekerasan antara dua kelompok komunitas yang berbeda terkait persembahan ritual di sebuah kuil di luar gerbang rumah sakit. Insiden tersebut terjadi setelah Sholat Magrib, ketika salah satu kelompok melempari kelompok lainnya dengan batu, sehingga mendorong polisi untuk menggunakan kekerasan terhadap massa pelanggar hukum yang melakukan kekerasan. Kelompok lain kemudian membalas dengan melempari batu lagi sehingga memaksa polisi menggunakan kekerasan. Lebih dari enam orang dilaporkan terluka dalam kekerasan tersebut. googletag.cmd.push(fungsi() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Beberapa kendaraan, termasuk kendaraan polisi Dial 100 rusak karena gerombolan massa yang nakal membakar banyak kendaraan. Semua pejabat senior termasuk DIG Bhopal Raman Singh Sikarwar dan Kolektor Nishant Varbade berada di lokasi ketika laporan terakhir kali masuk. Menurut sumber-sumber utama di kepolisian negara bagian, pasukan para militer kemungkinan akan tiba sebelum fajar untuk memastikan shalat subuh yang damai di bulan Ramadhan. Pemerintah mempertimbangkan untuk melarang perintah sampai tengah malam di beberapa tempat. Namun pejabat senior kepolisian termasuk IG Bhopal Yogesh Chaudhary mengklaim situasi kini normal dan terkendali. Peristiwa tersebut merupakan lanjutan perselisihan kedua kelompok yang sudah berlangsung selama dua hari saat salat di suatu tempat di lingkungan rumah sakit, dimana salah satu kelompok mengaku menemukan masjid tua. Kelompok tersebut telah melakukan shalat di masjid yang baru ditemukan di dalam kampus rumah sakit sejak Senin, yang ditentang oleh kelompok lain. Sebagai tanggapan, kelompok lain mengumumkan bahwa mereka mengadakan ritual di sebuah kuil di luar gerbang rumah sakit, namun pemerintah setempat menolak izin mereka karena alasan keamanan di wilayah yang sensitif secara komunal. Meskipun pihak berwenang menolak izin, para pria berkumpul di kuil untuk berdoa.