Untuk mengatasi konflik manusia-gajah dan perburuan ilegal gajah di perbatasan India-Bangladesh, Kementerian Dalam Negeri Persatuan telah menyetujui penandatanganan perjanjian untuk pembuatan koridor khusus untuk migrasi hewan jumbo.

Kedua negara hanya mengadakan beberapa pertemuan mengenai masalah ini dan dengan adanya dukungan dari Pasukan Keamanan Perbatasan (BSF) mengenai gagasan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup berharap bahwa mereka akan segera dapat mencapai kesepakatan yang bertujuan untuk konservasi gajah.

Dalam komunikasinya dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri mengatakan “masalah ini diselidiki melalui konsultasi dengan BSF dan badan keamanan. Rekomendasi tersebut nampaknya logis dan akan membantu mengurangi konflik manusia-hewan, selain mengendalikan kegiatan ilegal terkait perburuan dan penyelundupan gajah.”

India memiliki sekitar 3000 gajah sementara Bangladesh memiliki sekitar 200 gajah. Kesepakatan serupa juga diharapkan terjadi dengan Nepal.

Rekomendasi tersebut dibuat setelah diadakannya pertemuan tahun lalu untuk konservasi gajah lintas batas. Kedua belah pihak merasa bahwa koridor khusus di sepanjang perbatasan berpagar sepanjang 4.000 kilometer diperlukan untuk migrasi gajah secara bebas.

Namun Kementerian Dalam Negeri telah meminta peringatan tertentu agar koridor ini tidak disalahgunakan oleh pemberontak.

“Sambil menciptakan koridor bagi pergerakan gajah di sepanjang perbatasan, isu-isu terkait keamanan perlu ditangani. Kemungkinan penggunaan koridor-koridor ini oleh pemberontak/militan tidak dapat dikesampingkan. Dari sudut pandang keamanan, pembuatan koridor seperti itu memerlukan persiapan yang mahal,” bunyi komunikasi tersebut.

Lebih lanjut dikatakan bahwa mekanisme pengawasan yang memadai dapat diterapkan untuk memantau pergerakan mencurigakan melalui koridor yang ditentukan dan melakukan program kesadaran di antara desa-desa yang berdekatan untuk menyadarkan mereka mengenai berbagai masalah keamanan terkait penampakan gajah.

Kementerian Dalam Negeri juga merekomendasikan agar perwakilan MHA dapat diikutsertakan sebagai anggota komite untuk mengembangkan protokol/MoU antara India dan Bangladesh mengenai isu terkait bentuk koridor gajah.

“Momen petugas kehutanan melintasi perbatasan internasional harus dicegah, karena petugas kehutanan dari kedua belah pihak bisa menjaga pergerakan gajah di wilayah masing-masing. Selain itu, selidiki untuk mendirikan pos pemeriksaan hutan di kawasan ini,” tambahnya.

India dengan populasi gajah lebih dari 28.000-30.000 ekor merupakan rumah bagi jumlah gajah jumbo terbesar di Asia. Lebih dari 200 gajah telah terbunuh dalam tiga tahun terakhir karena perburuan liar, sengatan listrik, tertabrak kereta api, dan keracunan.

slot