Layanan Berita Ekspres

SRINAGAR: Kashmir menerapkan penutupan total pada hari Rabu untuk memprotes pembunuhan warga sipil di tangan pasukan keamanan di dekat lokasi pertemuan, sementara situasi tetap tegang dengan para pemuda melakukan protes di banyak tempat dan bentrok dengan petugas keamanan.

Toko-toko, tempat usaha, pompa bensin dan lembaga pendidikan tetap tutup di Srinagar, ibu kota musim panas Jammu dan Kashmir, dan bagian lain lembah tersebut. Angkutan umum keluar dari jalan raya.

Karena pemogokan yang diserukan oleh para pemimpin separatis terhadap pembunuhan warga sipil, pekerjaan di kantor-kantor pemerintah dan bank terus terkena dampaknya.

Pihak berwenang telah mengerahkan sejumlah besar polisi dan personel paramiliter di wilayah sensitif di Lembah tersebut. Petugas keamanan tetap waspada untuk menghentikan protes terhadap pembunuhan warga sipil.

Tiga pemuda Zahid Rashid Ganai, Amir Fayaz Waza dan Ishaq Ahmed Wani tewas dan lebih dari dua lusin orang terluka ketika petugas keamanan menembaki pengunjuk rasa di dekat lokasi bentrokan di Chadoora di distrik Budgam Kashmir tengah kemarin. Seorang militan Hizbul Mujahidin yang diidentifikasi sebagai Touseef Ahmad Wagay juga tewas dalam baku tembak tersebut. Dia terlibat baku tembak dengan petugas keamanan dengan pistol selama lebih dari tujuh jam.

Ribuan orang menghadiri salat jenazah tiga warga sipil yang gugur di tempat kelahiran mereka tadi malam.

Hari ini, doa pemakaman militan HM Tauseef diadakan di tempat kelahirannya di Kanjikullah di distrik Kulgam Kashmir Selatan. Sekitar 20.000 hingga 30.000 orang menghadiri berbagai acara pemakamannya di tengah nyanyian slogan-slogan pro-kemerdekaan dan anti-India.

Militan HM yang terbunuh kemudian dimakamkan di desa leluhurnya.

Usai pemakamannya, pemuda tersebut bentrok dengan polisi dan personel paramiliter di kawasan tersebut. Mereka melempari batu ke arah polisi, yang kemudian menembakkan gas air mata dan menyerang mereka dengan tongkat berat. Bentrokan berlanjut selama lebih dari satu jam.

Orang-orang di berbagai tempat di Valley juga memanjatkan doa pemakaman secara in-absentia bagi warga sipil dan militan HM yang terbunuh.

Situasi sangat tegang di daerah Chadoora, dimana tiga warga sipil tewas dalam penembakan pasukan keamanan kemarin.

“Sangat disayangkan aparat keamanan menembakkan peluru tajam ke arah pengunjuk rasa kemarin. Mereka bisa saja menangani situasi tersebut dengan menggunakan cara lain untuk menghindari jatuhnya korban sipil,” kata seorang warga setempat, Abdul Aziz.

Ia mengatakan, atas kematian seorang militan, pasukan keamanan menembak mati tiga warga sipil dan melukai lebih dari tiga lusin lainnya.

“Tidak ada pembenaran atas kematian tiga warga sipil tak bersenjata. Tindakan harus diambil terhadap petugas keamanan yang menembakkan peluru tajam ke arah massa,” kata warga lainnya, Javed Ahmad.

Rumah tempat terjadinya baku tembak pun menjadi pusat atraksi. Orang-orang mengunjungi rumah tersebut, yang mengalami kerusakan parah setelah pasukan keamanan menggunakan IED untuk meledakkan sebagian rumah tersebut.

Bentrokan antara pemuda dan aparat keamanan juga dilaporkan terjadi di sebagian kota dan pusat kota Srinagar, sebagian Kashmir Utara, Tengah dan Selatan.

Sementara itu, polisi menahan MLA independen Er Sheikh Abdur Rashid setelah dia dan para pendukungnya mencoba melakukan pawai ke kediaman Ketua Menteri Mehbooba Mufti di Srinagar untuk memprotes pembunuhan warga sipil.

MLA dan pendukungnya berkumpul di kediaman resminya di Jawahar Nagar di pusat kota Srinagar dan mencoba berbaris menuju kediaman Mehbooba di Gupkar, Sonawar.

Namun, MLA dan pendukungnya dicegat oleh polisi. Polisi menahan MLA dan beberapa pendukungnya dan menahan mereka di kantor polisi Rajbagh.

Mereka kemudian dibebaskan.

Seorang pejabat polisi mengatakan hari itu berlalu dengan damai dan tidak ada insiden besar yang tidak diinginkan yang dilaporkan dari mana pun.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

login sbobet