NEW DELHI: Hakim Pengadilan Tinggi Madras, Hakim Karnan, pada hari Selasa menulis kepada Ketua Hakim India JS Khehar dan Hakim R Banumathi menjelaskan bagaimana tindakannya menyebabkan perintah yang salah yang melanggar perintah penundaan oleh Mahkamah Agung.

Hakim Karnan mengakui dalam suratnya bahwa perintah tersebut merupakan akibat dari “frustrasi mental yang menyebabkan hilangnya keseimbangan mental”. Ia mencontohkan dua kejadian yang justru membuatnya kesal dan berujung pada dikeluarkannya perintah pengadilan. “Salah satunya adalah kejadian yang terjadi saat resepsi pernikahan ketika seorang saudara hakim menendang saya dan kemudian meminta maaf. Dalam kejadian lain, hakim yang sama diduga melepaskan slip reservasi kursi di kursi saya, melemparkannya ke tanah dan menginjaknya dengan kakinya. Hal yang sama juga dicatat oleh saudara laki-laki dan perempuan hakim yang diam-diam mengejek saya,” bunyi surat dua halaman itu.

Hakim Karnan lebih lanjut mengatakan bahwa dia telah mengajukan pengaduan mengenai hal tersebut kepada ketua SC/ST dan kejadian tersebut diberitakan secara luas di media. Dia mengatakan meski diminta mengungkap identitas hakim, hal itu dilakukan bukan demi kepentingan kesucian peradilan dan menjaga kerukunan masyarakat. “Sekarang saya terpaksa menunjukkan kejadian-kejadian malang di masa lalu ini hanya karena saya mempertahankan pandangan sosial dalam arus utama masyarakat dan berutang kesetiaan saya pada reputasi tinggi pengadilan bergengsi kami.”

Surat itu diakhiri dengan jaminan bahwa dia akan menjaga sikap harmonis terhadap semua orang. “Setelah ini saya akan terus menjaga sikap harmonis terhadap semua orang, dan akan menghargai balasan baik dan kewajiban Anda.”

Hakim Karnan juga mengirimkan suratnya kepada Presiden, Perdana Menteri Narendra Modi, Menteri Hukum Persatuan dan Sonia Gandhi.

Pekan lalu, dalam perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Hakim Karnan tetap mematuhi perintah CJI untuk memindahkannya ke Pengadilan Tinggi Kalkuta. Namun, penangguhan tersebut menjadi tidak efektif karena hakim Pengadilan Tinggi mengatakan bahwa perintah apa pun, baik administratif maupun yudisial, yang dikeluarkan oleh Hakim Karnan setelah dia dipindahkan ke Pengadilan Tinggi Calcutta akan ditunda sampai ada perintah lebih lanjut.

Pada 11 Mei tahun lalu, Mahkamah Agung menunda perintah sementara yang dikeluarkan oleh Hakim Karnan, yang diduga melemahkan kewenangan Ketua Hakim Madras HC Sanjay Kishan Kaul dalam kasus terkait pengangkatan pejabat peradilan yang lebih rendah.

Dalam surat tersebut, Hakim Karnan menyatakan bahwa dirinya suo motu menjaga ketertiban administratif Ketua Hakim terkait pemilihan hakim perdata.

judi bola online