NEW DELHI/HYDERABAD: Mahasiswa JNU melancarkan protes di luar Telangana Bhavan di New Delhi pada hari Sabtu menuntut pembebasan 25 mahasiswa dan dua anggota fakultas Universitas Pusat Hyderabad yang ditangkap karena diduga mengunjungi kediaman resmi wakil rektor universitas yang dirusak . Mahasiswa dan profesor dari Universitas Delhi bergabung dengan mereka.
Protes tersebut dipimpin oleh Himpunan Mahasiswa Birsa Ambedkar Phule (BAPSA) dan diikuti oleh perwakilan dari badan mahasiswa JNU yang terkait antara lain dengan AISF, AISA dan DSF.
“Pemerintah secara sistematis merencanakan semua ini untuk menangkap mahasiswa dan mengalihkan perhatian publik dari kasus Rohith Vemula,” Profesor Keshav Kumar mengatakan kepada DU.
Sementara itu, anggota Persatuan Mahasiswa Demokrat Progresif (PDSU) di Hyderabad melakukan protes di luar kampus Universitas Hyderabad (UoH) dan tidak bisa masuk ke dalam kampus. Namun aparat keamanan di UoH menggagalkan upaya aktivis PDSU yang memaksa masuk ke dalam kampus dengan menghentikan mereka di gerbang utama.
Para aktivis PDSU berjongkok di jalan dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut penangkapan Appa Rao dan pemecatannya dari jabatan VC. Mereka juga menuntut pembebasan segera 25 mahasiswa dan dua dosen yang ditangkap sehubungan dengan perusakan kediaman VC. Anggota PDSU menuntut penangkapan Appa Rao atas kematian Rohith Vemula.
Pada Sabtu malam, rapat umum menyalakan lilin diselenggarakan di kampus untuk mendukung mahasiswa yang ditangkap. Lebih dari 200 mahasiswa yang ikut serta dalam unjuk rasa tersebut menuntut agar kasus yang diajukan terhadap mahasiswa dan profesor tersebut dicabut.
Setelah insiden kekerasan pada tanggal 22 Maret, sebagian besar kampus menjadi kurang lebih damai. Itu terjadi tanpa protes apa pun. Kelas di UoH akan dilanjutkan mulai hari Senin. Pejabat di universitas mengatakan ujian semester akan dilaksanakan mulai 15 April, sesuai jadwal sebelumnya. “Tidak ada perubahan jadwal ujian,” kata seorang pejabat universitas.
Ibu Rohith menolak masuk
Sementara itu, Radhika, ibu dari Rohith Vemula, kembali mencoba masuk kampus pada Sabtu, namun dihentikan oleh pihak keamanan. Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit swasta dengan ambulans, kata pejabat keamanan.
Radhika melakukan aksi duduk di depan pintu masuk utama UoH pada tanggal 23 Maret, setelah dia ditolak masuk ke kampus untuk menemui mahasiswa yang terluka dalam serangan polisi di dekat kediaman VC pada tanggal 22 Maret.