RANCHI: Ketua Menteri Jharkhand Raghubar Das hari ini mengumumkan komite beranggotakan tiga orang yang berkomitmen untuk menyelidiki CSAT, mengakhiri protes oposisi yang menuntut penarikan CSAT.
“Saya telah membentuk komite beranggotakan tiga orang yang dipimpin oleh sekretaris utama dan meminta untuk menyerahkan laporan dalam waktu seminggu,” kata Das di DPR, yang sejak kemarin menyaksikan keributan dengan oposisi yang menyerukan penarikan CSAT ( Perdata) tuntutan. Tes Bakat Layanan) untuk layanan pemerintah.
Das mengatakan bahwa kegagalan menyelenggarakan ujian rutin Pelayanan Publik Negara Bagian Jharkhand selama 14 tahun terakhir adalah “kesalahan kami, dan bukan kesalahan siswa” dan pemerintahnya berkomitmen untuk menyelenggarakan ujian setiap tahun.
Pihak oposisi tampak puas dengan keputusan pemerintah untuk membentuk komite tersebut setelah menimbulkan keributan di babak pertama dan memaksa dua kali penundaan pada hari terakhir sesi Monsun Majelis Jharkhand.
Sebelumnya pada sesi pagi, pihak oposisi melanjutkan tuntutannya untuk membatalkan penerapan CSAT bagi pegawai negeri, memaksa dua penundaan dalam sesi pertama pada hari terakhir sesi musim hujan Majelis Jharkhand.
Setelah memaksakan dua kali penundaan dan melakukan pemogokan kemarin sebagai protes terhadap persetujuan pemerintah untuk memperkenalkan CSAT, Pemimpin Oposisi Hemant Soren mengangkat masalah ini segera setelah DPR bersidang hari ini dan para anggota oposisi berteriak-teriak.
Soren sekali lagi mengakui bahwa ia telah mengakui “kesalahannya” pada masa rezim UPA sebelumnya, dan mengatakan hal itu harus “diperbaiki” demi kepentingan generasi muda.
Melihat ke arah presiden yang bekerja di JMM, anggota BJP Radhakrishna Kishore meminta Soren untuk memberikan “daftar kesalahan” sehingga pemerintah negara bagian dapat “memperbaikinya”.
Namun, mantan Wakil Ketua Menteri dan anggota JMM Stephen Marandi mencoba menggulingkan pemerintahan pimpinan BJP sebelumnya sebelum Soren mengambil alih, dengan mengklaim bahwa rekomendasi tersebut merupakan konspirasi sebelumnya.
Soren juga menyarankan agar Komite DPR yang dipimpin oleh Ketua Dinesh Oraon menyelidiki masalah CSAT.
Meskipun Ketua mengatakan bahwa Ketua Menteri akan memberikan pernyataan tentang CSAT pada jam 3 sore, pihak oposisi terus membuat keributan dan memaksanya untuk menunda DPR sampai jam 2 siang.
JMM MLA Jagannath Mahto menambah keributan dengan permintaannya untuk memperkenalkan kebijakan domisili untuk Jharkhand dan mengenakan kemeja dengan kata-kata yang ditulis dalam bahasa Hindi untuk mendukung permintaannya, bahkan ketika Ketua memintanya melepas bajunya untuk berganti pakaian.