NEW DELHI: Jamia Millia Islamia kemungkinan besar akan menghapuskan ujian masuk untuk kursus teknik dan menerima siswa melalui Ujian Masuk Bersama (JEE).
JEE-Main yang dilaksanakan oleh Central Board of Secondary Education (CBSE) digunakan sebagai ujian seleksi untuk semua sekolah teknik yang didanai pemerintah pusat, termasuk National Institutes of Technology (NITs) dan Indian Institutes of Information Technology ( IIITs) ) , sementara siswa yang memilih IIT harus menyelesaikan ujian JEE-Lanjutan. Ada prosedur tertentu yang harus diikuti, mudah-mudahan kami bisa menerima siswa melalui ujian JEE mulai sesi akademik berikutnya,” kata Jamia VC Talat Ahmad kepada wartawan. Di Sini.
“Hal ini tidak hanya akan membantu kami menangani kemungkinan kebocoran kertas dengan lebih baik tetapi juga pengakuan terhadap kursus yang ditawarkan oleh Jamia akan meningkat secara signifikan karena siswa akan diterima melalui JEE,” tambahnya. Mengenai rencana universitas untuk mendirikan perguruan tinggi kedokteran, wakil rektor mengatakan dia menunggu penyelesaian sengketa tanah. Tawaran ambisius Jamia untuk membuka perguruan tinggi kedokteran sekaligus rumah sakit menghadapi kemunduran setelah Mahkamah Agung pada bulan Oktober 2014 membatalkan ketergesaan pemerintah Delhi dalam memperoleh dan menyerahkan tanah yang disengketakan di Delhi Selatan kepada universitas yang ditolak.
Pertanyaan tentang hak milik atas properti seluas 114 hektar, yang akan menjadi lokasi fasilitas medis yang diusulkan, muncul setelah pemerintah Uttar Pradesh mengklaim bahwa tanah tersebut adalah milik mereka dan juga memiliki kepemilikan. “Kami menunggu penyelesaian sengketa lahan. Setelah ada kejelasan, kami akan mendekati Medical Council of India (MCI),” ujarnya.
Universitas yang merayakan Foundation Day ke-95 pada tanggal 29 Oktober ini juga berencana meluncurkan Global Jamia Alumni Network (GJAN), sebuah platform interaktif online bagi para alumni untuk terhubung satu sama lain. “GJAN akan diluncurkan pada perayaan tiga hari hari yayasan mulai tanggal 29 Oktober. Jaringan ini akan memungkinkan institusi untuk mengkooptasi alumni terkemuka di
berbagai badan hukum untuk memperkuat hubungan dengan industri,” kata Ahmad.
Wakil Rektor mengatakan rencana untuk membuka jurusan Sansekerta, perluasan beasiswa APJ Abdul Kalam dan pengenalan Mass Online Open Courses (MOOCs) sedang dalam proses. “Setelah mendapatkan akreditasi NAAC dengan Grade A, kini kami mengincar pemeringkatan Internasional. Dalam hal ini kami bekerjasama dengan lembaga seperti Times Higher Education dan QS Ranking,” ujarnya.
Perayaan hari yayasan akan diresmikan pada tanggal 29 Oktober oleh Menteri Negara Persatuan, Jitendra Singh. Pameran buku, pameran inovasi akar rumput, pameran fotografi, pemutaran film, drama, pameran karir, pertunjukan ghazal dan mushaira, serta kuliah umum akan menjadi highlight dari program ini.