PORT MORESBY: Di tengah kekhawatiran atas ketegasan maritim Tiongkok, India hari ini menyerukan kebebasan navigasi dan mengatakan jalur komunikasi laut harus bebas dari ketegangan dan persaingan.
“Dalam hal ini, India tidak melihat dirinya bersaing dengan negara mana pun,” kata Presiden Pranab Mukherjee, yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan dua hari pertamanya ke Papua Nugini (PNG), pulau terbesar di kawasan Pasifik.
Dia juga mengatakan bahwa India tidak bersaing dengan siapa pun untuk menghubungkan kerja sama keamanan dengan PNG.
Semua jalur komunikasi laut harus bebas dari ketegangan dan persaingan, kata Mukherjee kepada surat kabar ‘Post Courier’ di sini dalam sebuah wawancara.
Ia menanggapi pertanyaan tentang masa depan kerja sama keamanan antara PNG dan India dengan latar belakang kehadiran militer Tiongkok yang kuat di wilayah tersebut.
Perairan dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara-negara Kepulauan Pasifik mengalami peningkatan aktivitas ilegal seperti penyelundupan, penangkapan ikan ilegal, perdagangan manusia, perdagangan narkoba yang berdampak pada perekonomian dan keamanan politik negara-negara Kepulauan Pasifik. dikatakan.
“Kami siap bekerja sama dengan Papua Nugini dan negara-negara Kepulauan Pasifik untuk membantu mereka mengamankan ZEE mereka dan juga membantu dalam peringatan dan mitigasi bencana.
Kami siap membagikan citra satelit yang dikembangkan oleh satelit India untuk sistem peringatan dini dan membantu memetakan sumber daya alam setiap negara menggunakan sistem satelit kami,” ujarnya.
“Keamanan maritim, terorisme dan pembajakan merupakan keprihatinan utama bagi seluruh dunia saat ini dan juga bagi India dan Papua Nugini,” katanya.
Pada KTT FIPIC-2 (Forum Kerja Sama India-Kepulauan Pasifik) di Jaipur, India mempresentasikan Sistem Radar Penjaga Pantai kepada negara-negara Kepulauan Pasifik, termasuk Papua Nugini. Mereka juga menawarkan untuk menyediakan kapal Penjaga Pantai, katanya.
Presiden, yang tiba di sini pagi ini dan menerima sambutan seremonial yang mencakup penghormatan 21 senjata, mengatakan bahwa kisah yang mendasari keterlibatan India dengan negara berkembang adalah “tidak eksploitatif dan bersifat pembangunan”.
“Setelah mengalami eksploitasi kolonial, India sangat menyadari fakta bahwa hubungan bilateral harus didasarkan pada saling menguntungkan. Jadi India percaya pada peningkatan kapasitas dan bantuan berdasarkan prioritas yang ditetapkan oleh negara penerima,” ujarnya.
Mukherjee menggunakan “Vasudeva Kutumbakam” (Seluruh dunia adalah satu keluarga) sebagai prinsip panduan diplomasi India.
“Kami punya pepatah lama Vasudeva Kutumbakam’…Ini adalah filosofi yang meliputi hubungan kami dengan semua negara asing,” katanya.