CM hadir di kompleks majelis selama setengah jam, di mana ia memimpin rapat kabinetnya, mengajukan anggaran dan menyaksikan jalannya pemungutan suara selama lima bulan.
Ketua Menteri Goa Manohar Parrikar (File | PTI)
PANAJI: Ketua Menteri Goa Manohar Parrikar hari ini mempresentasikan anggaran sebesar Rs 17,123 crore untuk tahun 2018-19 di majelis negara bagian, meningkat sebesar 6,84 persen dibandingkan anggaran fiskal yang sedang berjalan, dengan penekanan pada pendidikan dan penciptaan lapangan kerja.
Parrikar, yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit Mumbai karena penyakit pankreas, kembali ke sini sore ini.
Ketua Menteri hadir di kompleks majelis selama setengah jam, di mana ia memimpin rapat kabinetnya, mengajukan anggaran dan menyaksikan pengesahan RUU yang sudah melalui pemungutan suara selama lima bulan.
Sesi anggaran dipersingkat menjadi empat hari karena kesehatan Parrikar yang buruk.
Dalam pidatonya di DPR yang hanya berlangsung lima menit itu, Parrikar mengaku belum bisa menyampaikan anggaran secara komprehensif karena kondisi kesehatannya yang buruk, namun akan menyampaikan pernyataan tambahan sebelum akhir tahun anggaran berjalan.
Total pengeluaran anggaran bruto adalah Rs 17,123.28 crore untuk tahun fiskal mendatang, dibandingkan Rs 16,027.01 crore untuk tahun 2017-18, yang merupakan peningkatan sebesar 6,84 persen.
Perkiraan total pengeluaran pada akun pendapatan adalah Rs 11,795.40 crore, sedangkan pada akun modal adalah Rs 4,218.25 crore.
Alokasi belanja modal telah meningkat sebesar 10,70 persen dibandingkan perkiraan yang direvisi tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rs 3.808,72 crore.
Parrikar mengatakan, secara keseluruhan, laporan keuangan tahunan tahun anggaran 2018-19 menunjukkan surplus pendapatan selama lima tahun berturut-turut.
Surplus pendapatan diperkirakan mencapai Rs 144,65 crore, katanya.
Ketua menteri mengatakan pemerintahnya telah menekankan penciptaan lapangan kerja, dengan biaya Rs 548.
89 crore telah dialokasikan untuk bidang industri, tenaga kerja dan ketenagakerjaan serta informasi dan teknologi.
Untuk sektor pendidikan (termasuk pendidikan kedokteran), total Rs 2,445 crore telah dialokasikan.
Penerimaan utang publik diperkirakan mencapai Rs 1.769,22 crore, mengakibatkan defisit fiskal sebesar Rs 763,68 crore, katanya.
Berdasarkan Survei Ekonomi 2017-18 yang disajikan dalam pertemuan tersebut, produk domestik bruto (PDB) untuk tahun 2017-18 diperkirakan sementara sebesar Rs 70,257 crore, tumbuh sekitar 10 persen dibandingkan tahun fiskal sebelumnya.
Total utang publik diperkirakan mencapai Rs 13.937,37 crore.
Dengan demikian, rasio utang pemerintah terhadap BBB sebesar 18,06 persen.