JAMMU: Seorang jawan BSF hari ini tewas sementara enam warga sipil terluka ketika pasukan Pakistan melanggar gencatan senjata, menembaki lebih dari 15 Bops dan 29 dusun dengan bom mortir dan senjata otomatis di sektor RS Pura dan Arnia di sepanjang Perbatasan Internasional.
“Jawan, seorang kepala polisi, menderita luka pecah akibat pelanggaran gencatan senjata dan meninggal karena luka-lukanya,” kata seorang pejabat senior BSF.
Jawan yang diidentifikasi sebagai Jitendra Kumar adalah penduduk asli distrik Motihari di Bihar.
Pasukan Pakistan menyerbu lebih dari 20 dusun sipil di sepanjang IB di Arnia dan RS Pura di distrik Jammu semalam, selain menargetkan lebih dari 15 Bop, yang memicu pembalasan dari pasukan BSF.
“Terjadi penembakan besar-besaran dan penembakan mortir terhadap BoP dan desa-desa di sepanjang IB di sektor RS Pura dan Arnia di distrik Jammu semalam dan berlanjut hingga pagi ini,” kata seorang pejabat polisi.
Dalam penembakan tersebut, enam warga sipil terluka di sabuk Khopra Basti di RS Pura pagi ini, katanya, seraya menambahkan bahwa korban luka dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan.
Pos-pos Pakistan mulai menembakkan mortir berat ke sisi India pada pukul 20.35, kata seorang perwira BSF.
“Peluru mortir berat ditembakkan ke Arnia tadi malam”, kata Wakil Komisaris Jammu, Simrandeep Singh.
Kemarin, seorang petugas Pasukan Keamanan Perbatasan terluka ketika sebuah peluru yang ditembakkan oleh Penjaga Pakistan meledak di dekatnya di sektor RS Pura di sepanjang Perbatasan Internasional di Jammu.
Sebanyak 16 orang, sebagian besar perempuan, terluka dalam penembakan lintas batas di sektor RS Pura dalam dua hari terakhir.
Asisten Sub Inspektur BSF AK Upadhayay terluka ketika sebuah peluru meledak di dekatnya di sektor RS Pura. Dia menderita luka serpihan di tangannya kemarin.
Delapan warga sipil terluka dalam penembakan di RS Pura dan Arnia pada 25 Oktober.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
JAMMU: Seorang jawan BSF hari ini tewas sementara enam warga sipil terluka ketika pasukan Pakistan melanggar gencatan senjata, menembaki lebih dari 15 Bops dan 29 dusun dengan bom mortir dan senjata otomatis di sektor RS Pura dan Arnia di sepanjang Perbatasan Internasional. “Jawan, seorang kepala polisi, menderita luka pecah akibat pelanggaran gencatan senjata dan meninggal karena luka-lukanya,” kata seorang pejabat senior BSF. Jawan yang diidentifikasi sebagai Jitendra Kumar adalah penduduk asli distrik Motihari di Bihar.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Pasukan Pakistan menyerbu lebih dari 20 dusun sipil di sepanjang IB di Arnia dan RS Pura di distrik Jammu semalam, selain menargetkan lebih dari 15 Bop, yang memicu pembalasan dari pasukan BSF. “Terjadi penembakan besar-besaran dan penembakan mortir terhadap BoP dan desa-desa di sepanjang IB di sektor RS Pura dan Arnia di distrik Jammu semalam dan berlanjut hingga pagi ini,” kata seorang pejabat polisi. Dalam penembakan tersebut, enam warga sipil terluka di sabuk Khopra Basti di RS Pura pagi ini, katanya, seraya menambahkan bahwa korban luka dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan. Pos-pos Pakistan mulai menembakkan mortir berat ke sisi India pada pukul 20.35, kata seorang perwira BSF. “Peluru mortir berat ditembakkan ke Arnia tadi malam”, kata Wakil Komisaris Jammu, Simrandeep Singh. Kemarin, seorang petugas Pasukan Keamanan Perbatasan terluka ketika sebuah peluru yang ditembakkan oleh Penjaga Pakistan meledak di dekatnya di sektor RS Pura di sepanjang Perbatasan Internasional di Jammu. Sebanyak 16 orang, sebagian besar perempuan, terluka dalam penembakan lintas batas di sektor RS Pura dalam dua hari terakhir. Asisten Sub Inspektur BSF AK Upadhayay terluka ketika sebuah peluru meledak di dekatnya di sektor RS Pura. Dia menderita luka serpihan di tangannya kemarin. Delapan warga sipil terluka di RS Pura dan Arnia selama penembakan pada 25 Oktober. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp