NEW DELHI: CBI telah mendaftarkan dua kasus baru terhadap gangster Chhota Rajan sehubungan dengan dugaan pembunuhan terhadap tersangka saingannya dan serangan pembunuhan terhadap seorang pengusaha di Mumbai atas permintaan otoritas pemerintah Maharashtra.
Sumber CBI mengatakan kasus pertama terkait penembakan Bhendi Bazar diduga dilakukan oleh orang-orang bersenjata sewaan Rajan pada Februari 2010, di mana dua orang – Shakeel Modak dan Irfan Qureishi – tewas sementara satu Asif Dadhi terluka.
Modak diyakini sangat dekat dengan politisi terkenal yang merupakan MLC dan MLA. Modak memiliki kapal pukat ikan. Qureishi dulunya bekerja di percetakan.
Dadhi berada di bawah pemeriksaan polisi Mumbai karena dugaan kegiatan ilegal tetapi dibebaskan oleh pengadilan yang berwenang.
Sumber agensi mengatakan sebuah kasus telah didaftarkan terhadap empat orang tak dikenal di bawah berbagai bagian IPC terkait pembunuhan dan ketentuan Undang-Undang Persenjataan.
Mereka mengatakan kasus kedua terkait dengan dugaan percobaan pembunuhan terhadap pengusaha dan pengusaha hotel BR Shetty di Mumbai pada bulan Oktober 2012 oleh dua pria bersenjata yang diyakini terkait dengan Rajan.
Kasus tersebut, yang diselidiki oleh polisi Amboli, kini telah diambil alih oleh CBI, yang telah mendaftarkan kasus terhadap dua orang tak dikenal berdasarkan ketentuan IPC terkait dengan upaya pembunuhan, perdagangan senjata dan Undang-Undang Maharashtra yang ketat tentang Pengendalian Terorganisir. Kejahatan (MCOCA) .
Saat ditanya mengenai kasus tersebut, juru bicara CBI RK Gaur membenarkan perkembangan tersebut.
“CBI telah mengambil alih penyelidikan atas dua kasus ini yang sebelumnya telah didaftarkan oleh Kepolisian Mumbai,” ujarnya.
Pihak berwenang Maharashtra telah merujuk lebih dari 70 kasus ke CBI yang diduga melibatkan Rajan. Badan tersebut sejauh ini telah mendaftarkan tiga kasus, termasuk dua kasus tersebut.
Sebelumnya, ia telah mendaftarkan kasus terkait pembunuhan jurnalis J Dey yang diduga ditembak mati atas perintah Rajan.
CBI FIR tidak menyebut nama Rajan karena sesuai aturan, lembaga tersebut mengambil alih laporan yang didaftarkan oleh polisi setempat. Setelah dilakukan penyidikan, lembaga tersebut dapat menambah atau menghapus nama tersangka dalam laporan akhir yang diserahkan ke pengadilan.
Rajan ditahan oleh kepolisian Indonesia di Bali pada 25 Oktober tahun lalu setibanya dari Australia menyusul pemberitahuan Red Corner oleh Interpol. Dia kemudian dideportasi ke India pada 6 November 2015.
CBI juga mendakwa dia karena menggunakan paspor palsu yang dia gunakan untuk menghindari lembaga penegak hukum.