Oleh PTI

ABDULLIAN: Bunker komunitas bawah tanah telah menjadi rumah kedua bagi penduduk perbatasan di sektor RS Pura yang berusaha menyelamatkan hidup mereka di tengah pelanggaran gencatan senjata yang tiada henti oleh penjaga Pakistan di sepanjang Perbatasan Internasional.

Setelah menghabiskan seluruh tabungan hidupnya, Nagar Singh, 60, membangun sebuah rumah di desa Abdullian, hanya sepelemparan batu dari Perbatasan Internasional, namun ia menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya di bunker daripada di rumahnya sendiri.

“Setelah menghabiskan seluruh tabungan hidup saya, saya baru saja menyelesaikan pembangunan rumah ini, namun karena pelanggaran gencatan senjata yang terus menerus terjadi di seberang perbatasan, saya dan keluarga menghabiskan lebih banyak waktu di bunker daripada di rumah kami,” kata Singh.

Bekas peluru dan lubang besar yang ditimbulkan oleh mortir di rumah Nagar Singh menjadi saksi atas apa yang harus dialami oleh penduduk perbatasan seperti dia setiap kali ada pelanggaran gencatan senjata dari pihak Pakistan.

“Bom dan peluru menghujani rumah kami… beberapa rumah dan bangunan yang berdiri telah rusak akibat penembakan Pakistan terhadap rumah kami. Kami hidup hanya karena bunker perbatasan ini,” kata Shamsher Singh Chib, seorang warga desa Korotana. .Khurd, kata. yang menanggung beban terberat dari pelanggaran gencatan senjata baru-baru ini.

Pemerintah telah membangun lebih dari 43 bunker komunitas di distrik Jammu, sementara 47 lainnya sedang dibangun.

“Di sektor RS Pura, kami memiliki lebih dari 30 bunker komunitas dan di distrik Jammu saja, 43 bunker telah siap dan pekerjaan konstruksi untuk 47 bunker sedang berlangsung,” kata Wakil Komisaris Jammu, Simrandeep Singh kepada PTI.

Dia mengatakan bahwa satu bunker komunitas dapat menampung 20 orang sekaligus dan bunker tersebut berperan penting dalam menyelamatkan beberapa nyawa tak berdosa selama periode pelanggaran gencatan senjata yang parah dari seberang perbatasan.

Keputusan untuk membangun bunker komunitas diambil oleh pemerintah serikat pekerja pada bulan Desember tahun lalu.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Togel Singapore Hari Ini