NEW DELHI: Bahkan ketika Ketua Menteri Arvind Kejriwal dalam pesan tegas mengatakan kepada anggota AAP Somnath Bharti bahwa dia menjadi ‘memalukan’ bagi partai dan memintanya untuk menyerah dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga yang diajukan oleh istrinya yang didakwa, dia terus mengelak polisi dan terlebih lagi Mahkamah Agung bergerak untuk mencari perlindungan dari penangkapan.

Tidak menyetujui pelarian Bharti setelah Mahkamah Agung pada hari Selasa menolak permohonan jaminannya, Kejriwal memintanya untuk bekerja sama dengan polisi dan bertanya-tanya mengapa dia takut masuk penjara. Kejriwal juga mengatakan Bharti mempermalukan partainya.

“Somnath harus menyerah. Kenapa dia melarikan diri? Mengapa dia begitu takut masuk penjara? Kini dia mempermalukan partai dan keluarganya. Dia harus bekerja sama dengan polisi,” cuit Kejriwal.

Namun Bharti memilih menghindari polisi. Menjelang sore, Bharti mendatangi Pengadilan Tinggi untuk meminta perlindungan dari penangkapan. “Permohonan sudah kami ajukan ke Mahkamah Agung. Sekarang kami telah mendekati Mahkamah Agung, saya berharap Kepolisian Delhi akan menahan diri dan tidak menyusahkan staf dan anggota keluarga Bharti sampai ada hasil permohonan di Mahkamah Agung,” kata pengacara Bharti, Vijay Aggarwal.

Bharti tidak bisa dilacak setelah polisi menggerebek beberapa tempat, termasuk kediaman dan kantor Bharti, namun gagal menangkapnya. Penggerebekan juga dilakukan di seluruh Wilayah Ibu Kota Negara.

Komisaris Gabungan Polisi Dependra Pathak mengatakan berbagai tim polisi di ibu kota negara, termasuk Faridabad dan Gurgaon, berupaya menangkap Bharti.

Polisi bahkan menelepon saudara laki-laki Bharti, Loknath Bharti dan sekretaris pribadinya pada Selasa malam untuk mengetahui keberadaannya. Mereka diizinkan pergi malam itu juga. Pada Rabu pagi, polisi menangkap dua lagi kerabat Bharti.

“Kami sedang menanyakan kepada duo yang dijemput pagi ini tentang keberadaan Bharti,” kata Pathak.

Sementara itu, istri Bharti, Lipika Mitra, mengucapkan terima kasih kepada Kejriwal yang memintanya menyerahkan diri.

“Bagus sekali Ketua Menteri akhirnya angkat bicara meski butuh banyak waktu. Saya berterima kasih padanya,” katanya.

Dia mengajukan pengaduan kekerasan dalam rumah tangga ke Komisi Wanita Delhi pada tanggal 10 Juni, dengan tuduhan bahwa suaminya menganiaya dia sejak pernikahan mereka pada tahun 2010. Dia juga mengajukan pengaduan terkait hal ini ke polisi. Polisi kemudian mendaftarkan FIR terhadap Bharti berdasarkan berbagai bagian KUHP India.

slot demo