NEW DELHI: Pada saat isu produktivitas sidang Parlemen semakin meningkat, pemerintah pusat mengajukan proposal untuk menaikkan gaji anggota parlemen hingga hampir dua kali lipat dari yang mereka terima saat ini.

Jika proposal tersebut disetujui oleh Kementerian Keuangan Persatuan, setiap anggota parlemen akan menerima Rs 2,8 lakh per bulan. Pensiun mereka juga akan mengalami lonjakan.

Usulan tersebut telah dikirim ke Kementerian Keuangan, kata Menteri Negara Urusan Parlemen Mukhtar Abbas Naqvi.

“Kementerian Keuangan sedang mempertimbangkannya,” katanya.

Berdasarkan proposal tersebut, gaji bulanan seorang anggota parlemen akan ditingkatkan dari Rs 50.000 saat ini menjadi 1 lakh. Tunjangan daerah pemilihan akan meningkat dari Rs 45.000 menjadi Rs 90.000 dan bantuan sekretaris ditambah tunjangan kantor dari Rs 45.000 menjadi Rs 90.000.

Usulan tersebut juga menyarankan agar pensiun dasar ditingkatkan dari Rs 20.000 per bulan menjadi Rs 35.000.

Jika kenaikan gaji ini disetujui oleh Kementerian Keuangan, DPR akan mengubah RUU Gaji, Tunjangan dan Pensiun Anggota DPR (Amandemen) untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

“Bisa dilakukan pada sidang anggaran,” tambah Naqvi.

Ketika usulan yang disiapkan oleh Kementerian Urusan Parlemen dilaksanakan, gaji anggota parlemen akan lebih tinggi dibandingkan gaji sekretaris pemerintah.

Usulan tersebut merupakan bagian dari laporan yang disiapkan oleh anggota parlemen BJP Yogi Adityanath, yang membuat beberapa rekomendasi lain seperti memberikan pinjaman perumahan kepada anggota parlemen, wisma khusus di semua daerah pemilihan, lembaga perumahan, pembebasan pembayaran di alun-alun tol dan fasilitas kantin di sepanjang jalan. apa yang menjadi hak personel angkatan bersenjata.

Ada juga rekomendasi untuk meningkatkan tunjangan harian anggota parlemen dari Rs 2.000 menjadi Rs 4.000. Namun, hal ini tidak diterima oleh pemerintah, kata sumber.

Pemerintah dan oposisi utama Kongres telah berselisih mengenai sejumlah isu, sebagian besar bersifat politis. Meskipun ada tanda-tanda akan mencair menjelang dimulainya Sesi Musim Dingin dan pihak oposisi menunjukkan kesiapan untuk menyetujui RUU Pajak Barang dan Jasa, inisiatif reformasi besar-besaran tidak dapat dilakukan karena kebuntuan yang terus terjadi.

Analisis menunjukkan produktivitas Rajya Sabha pada sesi ini hanya 50 persen. Jam Tanya Jawab hanya berfungsi 14 persen dari waktu yang dijadwalkan.

Dibandingkan dengan ini, meski terjadi protes hampir setiap hari, produktivitas Lok Sabha adalah 102 persen. Namun hal itu berkat mayoritas yang dimiliki pemerintah di House of Commons. Perbandingan lain menunjukkan bahwa gaji anggota parlemen terus meningkat selama bertahun-tahun, namun produktivitas Parlemen menurun.

pragmatic play