Oleh PTI

NEW DELHI: Komisaris Tinggi Pakistan yang akan keluar, Abdul Basit, hari ini mengatakan bahwa dialog antara India dan Pakistan adalah sebuah “prasyarat” dan “keharusan” untuk memperbaiki hubungan antara negara bertetangga, yang dapat bersifat “memberi dan menerima” dari kedua belah pihak.

Basit menekankan permohonannya untuk berdialog dengan advokasinya untuk “penentuan nasib sendiri” rakyat Kashmir. Sengketa Jammu dan Kashmir harus diselesaikan agar ada kemajuan nyata, katanya.

“Kedua negara harus memutuskan bahwa mereka harus terlibat…seperti yang diputuskan di Sharm El Sheikh, di mana kami membuat keputusan yang dipertimbangkan untuk memisahkan pembicaraan dari terorisme. Kita tidak boleh menjadi sandera pada kekuatan yang tidak menginginkan kemajuan.” dia berkata.

Basit menyampaikan pernyataan tersebut di sebuah acara, yang mungkin merupakan pertemuan publik terakhirnya di New Delhi sebelum mengundurkan diri, yang diselenggarakan oleh ‘Forum Asia Selatan untuk Seni dan Warisan Kreatif’.

Pakistan menyatakan bahwa pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pembicaraan antara mantan Perdana Menteri Manmohan Singh dan mitranya dari Pakistan Yousaf Raza Gilani di kota Mesir pada tahun 2009 memisahkan dialog dari tindakan melawan terorisme.

“Keterlibatan adalah kuncinya. Dialog adalah prasyarat dan kebutuhan untuk memecahkan masalah kita. Perundingan mungkin tidak akan membuahkan hasil dalam waktu dekat,” katanya, seraya menambahkan bahwa “kompromi selalu melibatkan memberi dan menerima” ketika ditanya apakah Pakistan siap membuat konsesi tertentu.

Proses perdamaian Indo-Pak tiba-tiba terhenti setelah serangan teror Pathankot pada tahun 2016. Sejak itu, hubungan bilateral semakin memburuk, memasuki periode ketidakpastian baru dengan didiskualifikasinya Nawaz Sharif sebagai Perdana Menteri Pakistan oleh pengadilan tertinggi negara tersebut.

“Pathankot atau bukan Pathankot, kita harus memutuskan bahwa kita tidak akan mengganggu proses dialog. Sementara kita bekerja sama dalam masalah Pathankot, kita bisa melanjutkan proses dialog. Itu akan membantu,” katanya.

Basit diangkat sebagai Komisaris Tinggi India pada tahun 2014. Dia akan digantikan oleh Sohail Mahmood, yang diperkirakan akan mengemban tanggung jawabnya bulan depan.

Basit, yang dua kali diabaikan dalam jabatan menteri luar negeri Pakistan, mengatakan penting untuk “bersikap nyata” dalam masalah perbaikan hubungan.

“Jika kita mengerahkan kemauan politik, kita bisa menemukan solusi terhadap permasalahan kita. Kapanpun kita terlibat, kita akan mendapatkan hasil yang baik. Kita perlu memulai proses dialog dan memastikan bahwa CBM (Confidence Building Measures) dipatuhi secara menyeluruh dan semangat. Kita tidak boleh membiarkan adanya hambatan buatan antara kedua negara,” ujarnya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Live Casino Online