SRINAGAR: Ketua Moderat Konferensi Hurriyat, Mirwaiz Umer Farooq, yang kini menjadi tahanan rumah, hari ini mendesak para pemimpin India dan Pakistan untuk memulai dialog yang “bermakna” dan “berorientasi pada hasil” untuk menyelesaikan masalah Kashmir yang berlarut-larut “sekali dan selamanya ” menyelesaikan. .

Berbicara kepada jamaah Idul Fitri melalui telepon dari kediamannya di Eidgah di pusat kota, dia mengatakan tidak ada pilihan lain bagi India dan Pakistan selain mengatasi masalah Kashmir sesuai dengan aspirasi masyarakat Kashmir.

Mirwaiz, yang menjadi tahanan rumah tadi malam sebagai tindakan pencegahan, menginginkan “kepemimpinan India dan Pakistan memulai proses yang bermakna dan berorientasi pada hasil untuk menyelesaikan masalah ini untuk selamanya dan membawa masyarakat negara ke dalam masalah ini.” prosesnya,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Konferensi Hurriyat.

Mengenai kontroversi yang marak mengenai pelarangan daging sapi di negara bagian tersebut, ia mengatakan tidak ada ruang bagi undang-undang anti-Muslim di negara bagian yang mayoritas penduduknya Muslim tersebut. “Perintah pengadilan atau administratif apa pun yang dilaksanakan atas perintah kekuatan bersama India akan mendapat perlawanan keras,” katanya.

Dia mengacu pada perintah Mahkamah Agung baru-baru ini yang mengarahkan polisi untuk memastikan penegakan tegas larangan daging sapi di negara bagian tersebut yang telah berlaku sejak tahun 1932.

Sebuah bagian dari KUHP Ranbir, pengganti KUHP India di negara bagian tersebut, menetapkan hukuman penjara hingga 10 tahun untuk penyembelihan hewan apa pun secara sukarela seperti sapi, banteng, sapi, atau anak sapi.

Undang-undang tersebut juga memberikan hukuman penjara hingga satu tahun jika seseorang kedapatan memiliki daging dari hewan tersebut.

Majelis hakim divisi Hakim Dhiraj Singh Thakur dan Hakim Janak Raj Kotwal mengarahkan kepala polisi untuk mengarahkan pejabat tinggi polisi di semua distrik dan kantor polisi untuk memastikan bahwa tidak ada penjualan daging sapi di negara bagian tersebut dan tindakan tegas diambil terhadap pelanggar.

Mirwaiz mempertahankan bahwa Kashmir tetap menjadi simbol kebersamaan komunal dan mengatakan bahwa komunitas mayoritas telah melindungi hak-hak kelompok minoritas dan akan terus melakukan hal yang sama. “Tetapi tidak seorang pun akan diizinkan bermain-main dengan sentimen keagamaan dan karakter Islam Kashmir dengan cara apa pun dengan alasan pengadilan melarang daging sapi di negara bagian tersebut.

“Semua tindakan tersebut ditujukan untuk melemahkan karakter Islam negara,” katanya, membacakan resolusi Mutahida Majils Ulama, lembaga keagamaan tertinggi, yang menyebut perintah tersebut sebagai “intervensi langsung” dalam urusan agama umat Islam.

Resolusi tersebut juga meminta pemerintah negara bagian yang dipimpin Mufti Mohammed Sayeed untuk berterus terang mengenai “kebisuan misterius mereka terhadap masalah ini”.

slot demo pragmatic