NEW DELHI: Beberapa hari setelah video terbaru ISIS menunjukkan para Jihadis India di barisannya memperingatkan untuk membalas dugaan kekejaman terhadap umat Islam di India, Shiv Sena pada hari Senin menyebut masalah ini sangat ‘serius’ dan meminta umat Islam untuk maju dalam perjuangan melawan hal yang ditakuti tersebut. organisasi Islam ekstremis.

Dalam video terbaru yang dirilis ISIS, para Jihadis India, termasuk mahasiswa teknik Thane Fahad Tanvir Sheikh, mengeluarkan peringatan dan bersumpah untuk membalas pembongkaran Masjid Babri dan dugaan pembunuhan umat Islam di seluruh negeri.

“Empat pemuda dari Maharashtra pergi ke Suriah dan menjadi komandan ISIS di sana. Dan anak-anak kita kini mengancam untuk menghancurkan India. Ini adalah bel peringatan. Kita harus menganggapnya serius. Para menteri dalam negeri (baik di pusat maupun negara bagian) berbicara tentang kewaspadaan, tapi itu tidak cukup,” kata pemimpin Shiv Sena Sanjay Raut kepada ANI.

Empat pemuda dari Kalyan Mumbai – Aarif Majid, Fahad Tanvir Sheikh, Amaan Tandel dan Saheem Tanki – melarikan diri ke Irak pada Mei 2014 untuk bergabung dengan ISIS. Dari jumlah tersebut, Aarif Majid berada dalam tahanan NIA ketika dia kembali dari Suriah. Shahim Tanki diyakini tewas dalam pemboman di Raqqa tahun lalu, seperti yang diklaim Sheikh dalam video tersebut.

“Saudara-saudara Muslim kita harus maju melawan ISIS. Mengkritik mereka di atas kertas saja tidak akan berhasil. Jika mereka (ISIS) berbicara tentang mengangkat pedang melawan kami, orang-orang dari semua agama harus mengangkat pedang dan merespons dengan tepat,” tambah Raut.

Para agen ISIS dalam video tersebut juga menghimbau umat Islam di wilayah India, Pakistan dan Afghanistan untuk bergabung dalam gerakan mereka untuk mendirikan kekhalifahan Islam.

Menurut harian nasional terkemuka, Fahad Tanvir Sheikh adalah satu-satunya orang yang teridentifikasi secara pasti dalam video tersebut.

Laporan menyebutkan bahwa beberapa anggota yang belum diidentifikasi dalam video tersebut mungkin adalah mantan anggota Mujahidin India.

Video tersebut juga mengklaim bahwa umat Hindu yang ‘menyembah sapi’ bertanggung jawab atas kekerasan terhadap umat Islam di banyak tempat, termasuk Mumbai, Gujarat, Assam dan Moradabad.

Salah satu Jihadis, berbicara dalam bahasa Inggris, juga memberikan peringatan keras kepada India, dengan mengatakan menerima Islam, membayar Jiziya (pajak abad pertengahan untuk orang yang tidak beragama Islam) atau bersiap untuk disembelih.

Para Jihadis juga melontarkan omelan terhadap Muslim India karena menjaga perdagangan dan hubungan sosial dengan ‘orang-orang kafir’. Mereka juga mengkritik politisi dan ulama Muslim karena berkompromi dengan sistem yang diduga kejam dan bertanggung jawab atas pembunuhan massal umat Islam.

link sbobet