MUMBAI: Shiv Sena pada hari Selasa menyatakan keprihatinan atas stabilitas negara setelah komentar Perdana Menteri Narendra Modi pada hari Minggu bahwa kekuatan tertentu mencoba untuk “mencemarkan nama baik dan mengacaukan” pemerintahannya.

“Pemerintahan datang dan pergi, namun negara harus tetap stabil,” kata Shiv Sena dalam editorial berjudul ‘Modi ki Vedna’ (rasa sakit Modi) di corongnya ‘Saamna’.

Modi merasa benar jika merasa terkepung oleh permasalahan yang diciptakan oleh pengkhianat Pakistan serta “LSM dan pelaku pasar gelap yang tidak puas,” kata editorial tersebut.

Laporan tersebut menunjukkan bagaimana insiden serangan teror tiba-tiba meningkat setelah kunjungan mendadak Modi ke Pakistan pada bulan Desember untuk bertemu dengan rekannya Nawaz Sharif.

“Niat Modi jujur ​​dan murah hati terhadap negara tetangganya. Namun pandangan kami adalah bahwa Pakistan menikamnya dari belakang dengan serangan teror Pathankot,” kata Sena, mengulangi pendiriannya sebelumnya mengenai masalah ini.

Partai tersebut mengatakan bahwa tuduhan pemimpin Partai Samajwadi Azam Khan bahwa mafia pelarian don Dawood Ibrahim Kaskar hadir pada pertemuan Modi-Sharif dan bahkan serangan Pathankot berikutnya adalah bagian dari “konspirasi untuk memfitnah dan mengganggu stabilitas pemerintah”.

“Modi percaya bahwa pertemuannya dengan Sharif akan membungkam senjata di perbatasan dan mengakhiri ekstremisme dalam negeri, namun apa yang sebenarnya terjadi bertentangan dengan harapannya,” kata Sena.

Menjelang serangan Pathankot, aktivitas teroris tiba-tiba meningkat di Jammu dan Kashmir, yang merenggut nyawa 25 tentara India dan tentara para-militer bulan lalu.

Hampir setiap hari, peti mati berisi jenazah orang-orang lama dikirim ke berbagai negara bagian di negara tersebut, yang telah memicu sentimen anti-Pakistan di kalangan masyarakat, menurut pengamatan Sena.

Ada juga insiden lain seperti penghormatan terhadap teroris Afzal Guru yang dieksekusi di Universitas Jawaharlal Nehru, agitasi Jat yang penuh kekerasan untuk meminta reservasi, dan kelompok teror ISIS yang mengibarkan benderanya di Kashmir dan menantang pemerintah Modi.

“Kita tidak bisa mentolerir semua ini… Hal ini tidak hanya mencoreng citra pemerintahan Modi, tapi juga seluruh negara. Siapa yang berada di balik semua ini dan menciptakan hambatan bagi pemerintahan?” tanya Sena.

“Mengingat perkembangan terakhir, apakah negara ini akan tetap stabil?” Sena bertanya-tanya, menambahkan bahwa mereka menginginkan umur panjang dan stabilitas bagi pemerintah.

situs judi bola