NEW DELHI: India pada Kamis mengklaim kemenangan diplomatik atas Pakistan di PBB di tengah memburuknya hubungan bilateral menyusul terbunuhnya 18 tentara dalam serangan teror di Jammu dan Kashmir.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vikas Swarup mengatakan kepada wartawan di sini bahwa India “membuat dunia peka” mengenai bagaimana Pakistan mensponsori terorisme.

“Tindakan kami sudah membuktikan diri dan Anda dapat melihat tindakan kami telah membuahkan hasil,” kata Swarup, sehari setelah Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif secara agresif mengangkat masalah Kashmir dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York.

Juru bicara tersebut mengatakan sebagian besar negara mengutuk serangan teror hari Minggu di Uri dekat Garis Kontrol (LoC) – perbatasan de facto antara India dan Pakistan di Jammu dan Kashmir.

“Tidak seorang pun, dan maksud saya tidak ada negara lain, yang pernah berbicara di PBB mengenai topik yang 80 persen waktunya dicurahkan oleh Nawaz Sharif,” kata Swarup.

Dia mengatakan, sebaliknya, hampir setiap negara menyebut terorisme sebagai ancaman terbesar terhadap perdamaian dan keamanan internasional, sebuah fakta yang terus dibantah oleh Pakistan.

“Empat dari lima anggota Dewan Keamanan juga berbicara dan pernyataan mereka juga tersedia untuk dilihat semua orang,” tambah juru bicara MEA.

Mengenai Pakistan yang menyerahkan dokumen yang menentang India ke PBB, Swarup mengatakan tidak ada penyebutan hal seperti itu dalam pernyataan yang diberikan oleh kantor sekretaris jenderal.

“Tidak disebutkan berkasnya. Tidak dibicarakan Sekjen ingin campur tangan di Jammu dan Kashmir. Padahal, Sekjen dengan sangat bijak mengatakan bahwa masalah ini perlu diselesaikan secara bilateral,” kata Swarup seraya menambahkan bahwa selain itu, terdapat serentetan pernyataan bilateral yang dikeluarkan di seluruh negara besar dunia yang mengecam keras serangan teror Uri.

“Jadi, saya pikir hal ini memperjelas betapa suksesnya strategi diplomatik Pakistan,” tambahnya.

Menegaskan bahwa tanggung jawab sekarang terletak pada Pakistan untuk bertindak melawan kelompok dan entitas teroris yang mencari tempat berlindung yang aman di Pakistan, ia mengatakan negara tersebut harus membongkar infrastruktur terorisme jika ingin menjadi anggota komunitas bangsa-bangsa yang bertanggung jawab.

India mengatakan militan yang menyerang pangkalan militer tersebut berasal dari Pakistan dan merupakan anggota Jaish-e-Mohammed (JeM), yang dipimpin oleh Masood Azhar – komandan militan yang dibebaskan sebagai ganti penumpang penerbangan Indian Airlines yang dibajak ke Afghanistan pada tahun Desember. 1999.

Ketika ditanya apakah India sedang mempersiapkan dokumen baru mengenai keterlibatan Pakistan dalam kegiatan teror, Swarup mengatakan: “Kami tidak memerlukan dokumen; seluruh dunia menyadari peran Pakistan dalam mempromosikan teror.”

Result SGP