NEW DELHI: Pertama, mereka ditugaskan menangani propaganda teroris untuk meradikalisasi generasi muda yang mengarah ke ideologi ISIS. Kemudian, mereka mengidentifikasi dan menyeleksi calon-calon calon yang bisa terjebak dalam perangkap madu di dunia maya dengan menjual mimpi palsu tentang Jannah (Surga).

Mereka adalah gadis-gadis jihadi yang paham teknologi, yang menurut penyelidik, memikat beberapa pemuda India untuk bergabung dengan kelompok teror.

Seorang simpatisan ISIS dari Maharashtra, yang sedang menjalani proses deradikalisasi, berhubungan dengan seorang gadis bernama Muwahhidah, yang diyakini beroperasi dari Eropa. Dia mengatakan kepada penyelidik bahwa gadis tersebut mengenalkannya pada ideologi ISIS dan jaringan pria dan wanita yang teradikalisasi di Telegram dan juga Facebook. Gadis itu mengatakan kepadanya bahwa bergabung dengan kelompok teroris adalah satu-satunya cara untuk mencapai Surga dan dia bahkan berjanji untuk menikah dengannya. Dia juga berhubungan dengan Umm Lina dan mengomentari banyak postingan Facebooknya.

Penangkapan anggota ISIS lainnya pada bulan Januari dan penyelidikan selanjutnya mengungkapkan bahwa dia melakukan kontak dengan seorang gadis bernama Sara dari Qatar. Sara mengenalkannya pada Ummu Binat dan Mujahirat.

Penyelidik mengatakan rekaman obrolan online mereka mengungkapkan bahwa Sara ingin dia mencapai Suriah sehingga mereka bisa menikah dan pergi ke Surga bersama. Sara pun menyuruhnya membujuk teman-temannya untuk berhijrah ke daerah yang dikuasai kelompok teroris tersebut.

“Analisis komunikasi menunjukkan adanya peningkatan trafik selama enam bulan terakhir. Tampaknya para simpatisan tersebut adalah bagian dari jaringan perekrut dan propagandis yang lebih besar yang mempengaruhi masyarakat dengan mendistribusikan materi jihad,” kata sebuah sumber, seraya menambahkan bahwa seorang pemuda yang berencana berangkat ke Suriah dibujuk oleh seorang gadis bernama Shamina. “Dia mengenalkannya pada Umm Mariam, mungkin identitas online seorang perekrut yang diyakini berhubungan dengan simpatisan India lainnya,” kata sumber itu.

Mohammad Sirajuddin, manajer Perusahaan Minyak India yang ditangkap karena diduga menyebarkan ideologi ISIS, juga melakukan kontak dengan setidaknya 13 tersangka perekrut perempuan ISIS, kata sumber.

Dia adalah bagian dari jaringan Telegram yang menjalankan berbagai saluran seperti Keluarga Baqiyyah, Berita Khilafah, dan Tentara Siber Khilafah. Sirajuddin juga sempat menjalin kontak dengan Ummu Fatimah yang mengaku warga Buenos Aires, Argentina.

Seorang penduduk Gulbarga di Karnataka, Sirajuddin bekerja sebagai asisten manajer di Indian Oil Corporation Ltd di Jaipur dan tinggal bersama istri dan dua anaknya ketika dia ditangkap oleh Pasukan Anti-Terorisme Polisi Rajasthan pada 10 Desember 2015.

sbobet wap