NAGPUR: Sekitar 140 narapidana di Penjara Pusat hari ini diberikan kartu ATM Bank Negara India (SBI) untuk digunakan di penjara tersebut, dengan rencana untuk memperluas layanan tersebut kepada 800 narapidana di penjara tersebut.
Kartu tersebut diberikan kepada narapidana terpilih oleh Direktur Jenderal Polisi Tambahan (Penjara) Maharashtra, Dr Bhushan Kumar Upadhyaya dan Wakil Manajer Umum SBI, Zona Nagpur, B Shankar di hadapan Inspektur Penjara Yogesh Desai dan Asisten GM, SBI, Zona Nagpur .Rakesh Sinha.
Upadhyaya mengatakan bahwa lebih dari 10.000 narapidana di sembilan penjara pusat di seluruh Maharashtra akan diberikan fasilitas tersebut.
Nagpur telah dipilih sebagai proyek percontohan, katanya.
Para narapidana dapat menggesek kartu di kantin untuk membeli barang-barang keperluan sehari-hari seperti sabun, minyak rambut, makanan, dll. dengan pembayaran yang mereka terima untuk pekerjaan di tempat tersebut.
Para narapidana juga dapat menggunakan kartu tersebut setelah mereka dibebaskan setelah menjalani masa hukumannya, kata Upadhyaya, seraya menambahkan bahwa hal itu akan menanamkan kebiasaan menabung dalam diri mereka.
Setiap narapidana dapat menghabiskan hingga Rs 2.500 per bulan. Anggota keluarga mereka juga dapat menyetor hingga Rs 2.500 ke rekening bank tabungan masing-masing, yang merupakan batas atas bulanan bagi narapidana, katanya.
Shankar mengatakan bahwa SBI mungkin menyediakan fasilitas kartu pintar serupa di penjara pusat lainnya di negara bagian tersebut.
Upadhyaya juga mengatakan, narapidana yang melakukan latihan yoga berhak mendapat grasi paling lama tiga bulan.
“Sejak Yoga diadopsi oleh PBB dan Hari Yoga dirayakan pada tanggal 21 Juni, fasilitas ini diperluas untuk mereka,” tambahnya.
Ketua Menteri Devendra Fadnavis mengunjungi Penjara Pusat di sini pada tanggal 21 Juni tahun lalu dan berlatih Yoga bersama para narapidana.
Ketika ditanya, Upadhyaya mengatakan aktor Sanjay Dutt, yang akan dibebaskan dari Penjara Yerwada di Pune pada 25 Februari, tidak akan bisa mendapatkan manfaat karena waktu yang tersisa sebelum pembebasannya singkat.
ADG mengatakan bahwa otoritas penjara telah menulis surat kepada pemerintah negara bagian untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di penjara.
Upaya-upaya sedang dilakukan untuk melibatkan LSM-LSM untuk mengadakan kamp pemeriksaan kesehatan rutin setelah kematian mendadak seorang tahanan muda baru-baru ini, katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, keamanan di dalam dan sekitar penjara (Nagpur) telah diperketat dan 117 CCTV dipasang untuk memantau pergerakan narapidana setelah beberapa dari mereka melarikan diri tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, sejauh ini sudah terpasang 97 kamera CCTV, ujarnya.
Pertemuan tingkat tinggi yang dipimpin oleh CM akan segera diadakan mengenai skenario penjara secara keseluruhan seiring dengan upaya pemerintah negara bagian tersebut mencari bantuan Israel untuk memperkuat keamanan di dalam dan sekitar penjara, katanya.