ISLAMABAD/SRINAGAR: Menggambarkan Kashmir sebagai “agenda yang belum selesai” PBB, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif pada hari Rabu berjanji untuk mengangkat masalah ini di setiap forum internasional dan memperluas semua dukungan kepada warga Kashmir. Sharif menyampaikan komentar tersebut di Islamabad ketika berbicara dengan anggota parlemen yang baru terpilih dari Kashmir yang diduduki Pakistan (PoK) setelah partainya Liga Muslim Pakistan-Nawaz memenangkan kursi mayoritas dalam pemilu 21 Juli untuk pemerintahan baru.

“Masalah Kashmir adalah agenda PBB yang belum selesai dan Pakistan akan terus mendukung rakyat Kashmir secara moral dan diplomatis,” ujarnya. “Hak untuk menentukan nasib sendiri adalah hak dasar rakyat Kashmir berdasarkan resolusi PBB dan kami akan mengangkat masalah ini di setiap platform internasional,” katanya. Dia menyatakan bahwa masyarakat PoK “bahagia karena mereka menikmati kebebasan penuh” dan berjanji untuk mendukung masyarakat Kashmir.

Sementara itu, kekerasan terjadi di beberapa tempat di PoK ketika warga turun ke jalan dengan tuduhan bahwa pemilu tersebut dicurangi oleh agen mata-mata ISI Pakistan. Ada pula yang menyatakan bahwa mereka dicegah untuk memilih.

Di J&K, sehari setelah bentrokan terjadi antara polisi dan pemuda menyusul pencabutan jam malam, pemerintah pada hari Rabu memberlakukan kembali jam malam di beberapa bagian Lembah, menggagalkan pawai separatis ke distrik Kulgam di Kashmir Selatan yang dilakukan oleh pemimpin separatis terkemuka Syed Ali Geelani dan Mirwaiz Umar Farooq . Komunikasi seluler sebagian telah dilanjutkan di Lembah setelah semua layanan pascabayar dipulihkan oleh pemerintah pada tengah malam.

Seorang pejabat polisi mengatakan jam malam telah diberlakukan kembali di Kashmir Selatan dan sebagian Srinagar mengingat bentrokan di Srinagar dan tempat-tempat lain setelah jam malam dicabut. Ratusan polisi dan petugas CRPF telah dikerahkan di wilayah yang dicakup oleh enam kantor polisi di Srinagar untuk menegakkan pembatasan. Polisi dan personel CRPF juga memberlakukan jam malam yang ketat di Anantnag dan Kulgam. Kelompok separatis menyerukan demonstrasi ke kota Kulgam. Orang-orang dari banyak daerah sekitar kota Kulgam dan tempat lain mencoba menentang jam malam. Namun, polisi dan CRPF menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat berat untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Polisi menangkap Geelani dan Mirwaiz setelah mereka menentang pembatasan tahanan rumah dan mencoba melakukan pawai ke Kulgam. Geelani ditahan di kantor polisi Humhama di Kashmir tengah dan Mirwaiz di kantor polisi Nageen di Hazratbal. Keduanya dibebaskan malam itu dan kembali dijadikan tahanan rumah.

judi bola