NEW DELHI: Permintaan telah diterima mengenai pesawat tempur ringan Tejas buatan negara tersebut untuk kemungkinan diekspor pada Bahrain Airshow yang baru-baru ini diadakan, kata kepala HAL T Suvarna Raju hari ini, namun menolak menyebutkan negara yang berminat.

Dia juga mengklaim bahwa Tejas pertama yang ditingkatkan dengan radar, sistem rudal, dan kemampuan pengisian bahan bakar udara yang lebih baik akan diserahkan kepada pasukan tersebut pada tahun 2018. “Kami sudah menerima permintaan untuk LCA,” kata Raju sambil memuji kinerja pesawat tersebut. Pameran Udara Bahrain bulan ini.

Ketika ditanya nama-nama negara yang menunjukkan minat, Raju mengatakan kepada PTI, “Percayalah ketika saya mengatakan ada permintaan untuk LCA.” Pesawat ini diharapkan dapat menggantikan armada pesawat tempur MiG-21 yang menua di Angkatan Udara India. Berbicara tentang program LCA, dia mengatakan HAL dan lainnya sedang mengerjakan “persyaratan” yang diperlukan agar pesawat tersebut berguna bagi operator, yang dalam hal ini adalah IAF.

IAF berencana membeli 120 pesawat Tejas, dengan 100 di antaranya mengalami beberapa modifikasi besar. Mereka menginginkan radar yang lebih baik, paket peperangan elektronik baru, kapasitas bahan bakar dan rudal yang melampaui jangkauan penglihatan. Produksi serial sudah dimulai. Kami tingkatkan kapasitasnya dari 8 menjadi 16 per tahun. Jumlah yang bagus akan kami luncurkan. Persyaratan yang diperlukan agar pesawat ini dapat berguna bagi operator akan dipenuhi oleh HAL, katanya.

Raju mengatakan pesawat pertama dengan semua modifikasi yang diperlukan akan diserahkan kepada IAF pada tahun 2018. Menurut rencana produksi, enam pesawat akan dibuat tahun ini (2015-2016) dan Hindustan Aeronautics Ltd akan meningkatkannya menjadi delapan dan 16 pesawat per tahun setelahnya.

Diperkirakan 20 pesawat akan dibangun pada 2017-2018 untuk membentuk skuadron pertama pesawat tersebut. Program LCA dimulai pada tahun 1983 untuk menggantikan pesawat MiG-21 yang menua di armada tempur IAF, namun beberapa kali gagal memenuhi tenggat waktu karena berbagai alasan.

Ketika India ingin memasarkan Tejas, India akan menghadapi persaingan dari JF 17 milik Pakistan, yang dibangun bekerja sama dengan Tiongkok. Pesawat ini telah dipasarkan secara terbuka dan ada spekulasi bahwa satu negara Asia telah menunjukkan minat terhadap pesawat tersebut. Sri Lanka baru-baru ini membantah laporan bahwa mereka menunjukkan minat pada pesawat Pakistan.

Sementara itu, berbicara tentang helikopter serang ringan dalam negeri, Raju mengatakan bahwa IAF telah memilih senjatanya dan HAL sedang dalam proses mengintegrasikannya. September kita buktikan. Mulai Maret kita terbang dengan helikopter bersenjata, ujarnya.

Pengeluaran SGP