PUNE: Mahasiswa FTII yang mogok telah menunggu tanggapan dari Kementerian Informasi dan Penyiaran setelah kunjungan delegasi tiga anggotanya pada tanggal 21 Agustus yang mengadakan pembicaraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengakhiri agitasi yang telah berlangsung selama 80 hari bahkan ketika protes diredam di kampus hari ini.
Para mahasiswa yang melakukan protes menuntut pencopotan anggota BJP dan aktor TV Gajendra Chauhan dari jabatan ketua Dewan Gubernur Institut Film dan Televisi India.
Delegasi yang dipimpin oleh SM Khan mengadakan pembicaraan dengan mahasiswa, dosen, dan staf FTII, meningkatkan harapan akan adanya penyelesaian atas agitasi mahasiswa yang sudah berlangsung lama atas isu dugaan safronisasi beberapa lembaga akademik nasional dan otonominya. Diskusi tersebut kemudian digambarkan sebagai “memuaskan” oleh seluruh pemangku kepentingan.
Namun, panitia yang seharusnya menyampaikan laporannya ke Kementerian minggu lalu, menurut fakultas dan perwakilan Himpunan Mahasiswa (FSA) FTII, belum melakukannya.
“Kami sekarang mendengar bahwa komite Khan yang memberikan kami sidang pasien dengan pandangan positif kemungkinan akan menyerahkan laporannya dalam beberapa hari ke depan – Senin atau Selasa,” kata perwakilan FSA Ameya Gore hari ini.
Pj Dekan FTII Sandip Chatterjee mengatakan kepada PTI, “Kami berharap panitia bisa menyampaikan laporannya awal minggu depan.”
Selain mengambil sikap atas tuntutan mahasiswa, termasuk pemecatan Chauhan dan empat anggota badan FTII, yang diduga kurang “kredensial dan status”, panitia I&B juga diharapkan mengambil sikap dengan mempublikasikan pengaduan kontroversial polisi yang diajukan oleh Prashant Pathrabe, Direktur FTII, yang berujung pada penangkapan lima mahasiswa yang terlibat gherao baru-baru ini.
Sekelompok mahasiswa menggugat Pathrabe pada 17 Agustus atas isu kontroversial pemesanan penilaian proyek film diploma yang belum selesai sekitar 50 mahasiswa angkatan 2008.
Sementara itu, pimpinan FTII menarik penjaga yang dikerahkan oleh Pathrabe dalam keputusan kontroversial lainnya untuk meningkatkan keamanan, menarik mahasiswa serta fakultas, yang menyatakan bahwa hal itu memberikan kesan kriminalitas dan kekerasan pada ‘ sebagian mahasiswa yang dipindahkan. , membuat kampus tampak seperti ‘kamp militer’.
“Itu hanya tindakan sementara dan masalah ini dibesar-besarkan oleh media,” kata kepala keamanan FTII Sanjay Jadhav ketika ditanya tentang pencabutan perlindungan keamanan yang ketat untuk direktur tersebut.
Panitia Khan juga mengecam keputusan sutradara tersebut saat berinteraksi dengan wartawan sebelum berangkat ke Delhi.
Para pelajar telah melakukan pemogokan sejak 12 Juni untuk memboikot kelas-kelas, sehingga aktivitas akademik di institut bergengsi tersebut terhenti.