NEW DELHI: Tim Pakistan yang menyelidiki serangan teror Pathankot telah menyampaikan kepada NIA bahwa mereka mempunyai mandat untuk mengumpulkan bukti dalam kasus tersebut berdasarkan hukum negara tersebut dan oleh karena itu tidak akan ada permintaan hukum untuk hal tersebut.
Namun, Tim Investigasi Gabungan (JIT) hingga saat ini belum mengajukan permintaan resmi kepada badan investigasi anti-terorisme untuk membagikan bukti-bukti serangan teror brutal tersebut.
Selama interaksi dengan pejabat NIA, tim Pakistan ditanya apakah Surat Rogatory akan dikirim oleh Islamabad untuk mengumpulkan bukti terhadap teroris Jaish-e-Mohammed yang berbasis di Pakistan yang melakukan serangan bunuh diri di pangkalan udara strategis di Pathankot.
Surat Rogatory adalah permintaan yudisial dimana pengadilan suatu negara berdaulat meminta pengadilan negara berdaulat lain untuk berbagi bukti agar dapat diterima.
Namun, JIT Pakistan, yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal Polisi Tambahan Punjab, Departemen Penanggulangan Terorisme, Muhammad Tahir Rai dan juga termasuk Letkol Tanvir Ahmed dari ISI, mengatakan bahwa mereka diamanatkan berdasarkan Pasal 188 KUHAP Pakistan untuk mengumpulkan bukti. . .
NIA sejauh ini hanya menunjukkan bukti kepada tim beranggotakan lima orang Pakistan dan mereka belum membuat permintaan resmi untuk membagikannya, kata sumber resmi.
Menurut undang-undang Pakistan yang dikutip oleh JIT, ketika seorang warga negara Pakistan melakukan pelanggaran di mana pun di luar dan di luar batas negara tersebut, ia dapat dihukum seolah-olah pelanggaran tersebut dilakukan di mana pun di Pakistan. .
“… pelanggaran tersebut harus diselidiki di Pakistan, kecuali Agen Politik, jika ada, di wilayah di mana pelanggaran tersebut diduga dilakukan, menyatakan bahwa, menurut pendapatnya, tuduhan tersebut harus diselidiki. di Pakistan; dan, jika tidak ada Agen Politik, sanksi dari Pemerintah Federal akan diperlukan,” demikian bunyi undang-undang Pakistan.
Pakistan juga belum mengajukan permintaan untuk memeriksa para saksi dalam kasus tersebut. “Para saksi hanya akan tersedia jika diminta,” kata Sharad Kumar, Direktur Jenderal NIA.
India berencana memberikan akses kepada tim Pakistan terhadap seluruh saksi dalam kasus tersebut, kecuali personel keamanan NSG atau BSF yang ikut serta dalam baku tembak dengan pelaku penyerangan Pathankot.
Para saksi termasuk Inspektur Polisi Punjab Salwinder Singh, teman perhiasannya Rajesh Verma, juru masak Madan Gopal dan 17 orang terluka.
Sumber tersebut mengatakan kerja sama dengan tim Pakistan akan didasarkan pada prinsip timbal balik dengan harapan tim India diperbolehkan melakukan perjalanan ke Pakistan di kemudian hari.
Dalam kasus serangan Mumbai 26/11, Pakistan mengirimkan komisi yudisial untuk memeriksa silang beberapa saksi dalam kasus tersebut.