NEW DELHI: Pernah bocor subsidinya. Sekarang subsidinya bocor. India kehilangan Rs1,8 lakh crore dalam bentuk subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

Pemerintahan Modi mungkin pertama kali menyadari kata-kata ramalan Rajiv Gandhi pada tahun 1985 bahwa untuk setiap rupee yang dikirimkan kepada rakyat jelata, hanya 17 paise yang sampai kepadanya.

Menurut catatan pemerintah mengenai keterkaitan subsidi melalui transfer manfaat langsung, Pusat ini menghabiskan lebih dari `3,6 lakh crore setiap tahunnya untuk berbagai program yang diperuntukkan bagi individu atau rumah tangga. Catatan tersebut menyatakan, “Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan oleh berbagai organisasi, diketahui bahwa sekitar 20-50 persen di berbagai skema/program, manfaat tersebut tidak mencapai penerima manfaat yang diharapkan.”

Pemerintah telah mengakui bahwa ada celah dalam sistem yang disebabkan oleh tujuh alasan – catatan penerima manfaat yang tidak jelas dan duplikat serta tidak adanya informasi menyeluruh mengenai penerima manfaat. Pihaknya juga mencatat adanya pengalihan karena kurangnya proses verifikasi penerima manfaat yang kuat, kurangnya digitalisasi data dan tidak tersedianya rekening bank pada individu.

Untuk memastikan sistem yang anti bocor bagi orang terakhir yang akan ikut pemilu, pemerintah telah menetapkan serangkaian target baru yang ambisius pada bulan Desember 2018, hanya beberapa bulan sebelum masa jabatannya berakhir pada bulan Mei 2019, yang berpotensi menjadi penentu arah jajak pendapat. Hal ini bergantung pada sistem Transfer Manfaat Langsung (DBT) yang dirancang oleh UPA. Kekhawatirannya bahwa Aadhar belum dieksploitasi sepenuhnya untuk mencegah kebocoran memang ada benarnya.

“Meskipun penyemaian Aadhar telah dimulai di berbagai program, tidak ada program lain kecuali LPG yang mencapai tingkat penyemaian yang diinginkan (menghubungkan Aadhar penerima manfaat dengan database skema tertentu serta rekening banknya),” kata catatan itu.

Pemerintah telah menetapkan bulan Desember 2016 sebagai batas waktu penyelesaian penyemaian Aadhar bagi 25 juta rumah tangga di bawah sistem distribusi publik (PDS), yang dianggap sebagai skema kesejahteraan yang paling bocor. Saat ini, pemerintah hanya menghubungkan sembilan crore rumah tangga.

Demikian pula, mereka bertujuan untuk menghubungkan 16,4 crore penerima manfaat skema LPG pada tanggal 30 Juni 2016. MNREGS telah mencapai 60 persen penyemaian dan pemerintah ingin memenuhi tenggat waktu untuk 9,8 crore penerima manfaat. Pradhan Mantri Jan Dhan Yojna telah menghubungkan 10,3 crore rekening bank dengan Aadhar dan semua rekening bank 21,93 crore akan dibuka pada tahun ini.

“Pada Desember 2018, selain PDS, MNREGS, LPG dan PMJDY, subsidi minyak tanah dan pupuk juga harus ditransfer ke rekening bank perorangan di Aadhar,” tambah catatan itu.

Keluaran SGP