NEW DELHI: India yang “prihatin” hari ini bereaksi dengan hati-hati terhadap kesepakatan pasokan minyak Nepal-Tiongkok, dan mengatakan bahwa dampaknya terhadap masa depan perdagangan Indo-Nepal perlu dilihat.

Mereka juga berharap Nepal akan “dengan tulus” mengatasi masalah-masalah yang menyebabkan situasi saat ini dan agar hubungan Indo-Nepal akan kembali ke status semula. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vikas Swarup mengatakan India siap memfasilitasi penerbangan Bahan Bakar Turbin Penerbangan, seperti yang telah dilakukan di masa lalu, serta pengalihan pasokan LPG dari penyeberangan yang tidak terpengaruh.

“Kami telah melihat laporan bahwa Nepal telah menandatangani perjanjian dengan Tiongkok. Perdagangan maksimum Nepal adalah melalui India. Dalam hal produk minyak bumi, 70 persen bensin dipasok melalui titik Raxaul-Birganj (yang dicekik oleh para agitator). Bagaimana perjanjian (Nepal-Tiongkok) ini akan membantu masih harus dilihat,” katanya.

Ia ditanya apakah Nepal telah menandatangani perjanjian dengan Tiongkok untuk pasokan produk minyak bumi setelah terjadi kelangkaan akibat blokade jalur darat dari India akibat kerusuhan atas Konstitusi baru. Beliau juga menambahkan, “Kami tentunya akan prihatin dengan tumbuhnya sentimen anti-India di Nepal dan kami berharap situasi yang seluruhnya disebabkan oleh masalah di pihak Nepal akan terselesaikan secepatnya dan hubungan kami akan kembali terjalin lagi. ke status aslinya.”

Mengklaim bahwa India tidak memberlakukan blokade apa pun, pasokan dihentikan karena salah satu lapisan masyarakat Nepal tidak setuju dengan ketentuan Konstitusi dan tidak mengizinkan pasokan dari pihak India. “Kami telah memfasilitasi transportasi udara bahan bakar turbin penerbangan di masa lalu dan kami siap memfasilitasi operasi dan permintaan serupa di masa depan. Kami juga memfasilitasi pengalihan rute pasokan LPG dari persimpangan yang tidak terpengaruh,” kata Juru Bicara tersebut.

Ia juga berharap perundingan antara pemerintah Nepal dan Front Persatuan Demokrasi Madhesi akan membuahkan hasil dan menghasilkan penyelesaian politik dini. “Kami berharap solusi politik terhadap permasalahan yang dihadapi Nepal akan dilembagakan dengan cara yang menjamin kepemilikan dan penerimaan Konstitusi secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok pemberontak yang tidak puas,” kata juru bicara tersebut. Harus ada pengakuan atas masalah yang ada di pihak Nepal dan upaya untuk mengatasinya dengan cara yang tulus, tambahnya.

Ia juga menyebut hubungan ekonomi Indo-Nepal sebagai hubungan yang “beragam, memiliki banyak segi, mengakar, berdiri berdasarkan kemampuan masing-masing dan memiliki logika alamiah” dan mencatat bahwa dua pertiga perdagangan Nepal dilakukan dengan India dan sebagian besar perdagangan negara ketiga. melalui India. Hampir separuh investasi asing di Nepal berasal dari India, katanya.

login sbobet