Oleh PTI

NEW DELHI/ISLAMABAD: Di tengah dinginnya hubungan Indo-Pak, Pakistan menolak undangan Parlemen India dan Persatuan Antar Parlemen (IPU) untuk menghadiri KTT Pembicara Asia Selatan yang akan diadakan bulan depan. “Pakistan dan Myanmar yang termasuk di antara negara-negara Asia Selatan yang diundang ke Speakers’ Gathering di Indore pada 18-19 Februari menolak undangan tersebut,” kata sumber resmi di New Delhi.

India telah mengundang Ketua Majelis Nasional Pakistan, Sardar Auaz Sadiq, untuk menghadiri pertemuan puncak regional. Di Islamabad, seorang pejabat senior mengatakan Sadiq tidak dapat berpartisipasi dalam KTT tersebut karena adanya komitmen nasional yang penting. Pejabat tersebut mengatakan kepada PTI bahwa jadwal pertemuan puncak itu berbenturan dengan sidang penting Majelis Nasional, majelis rendah parlemen. “Pembicara akan diminta untuk memimpin sesi penting tersebut dan kami telah menyampaikannya ke India,” kata pejabat itu.

KTT tersebut, yang pada dasarnya merupakan inisiatif IPU dan bukan kegiatan SAARC, akan dihadiri antara lain oleh Ketua Parlemen dari Afghanistan, Bangladesh, Bhutan dan Sri Lanka, kata sumber tersebut. Khususnya, India memboikot pertemuan Persatuan Parlemen Persemakmuran (CPU) di Islamabad pada tahun 2015 untuk memprotes keputusan Pakistan yang tidak mengundang Ketua Majelis Jammu dan Kashmir.

Diskusi selama Speaker’s Summit mengenai pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) akan memberikan informasi kepada para peserta tentang implementasi SDGs di kawasan mereka dan secara global. Penekanan khusus akan diberikan pada pertukaran pengalaman dan peningkatan pemahaman tentang bagaimana parlemen di kawasan ini melembagakan tujuan global, mewujudkan sinergi dan membangun koherensi di tingkat kebijakan, kata IPU di situs webnya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Result Sydney