KOLKATA: Situasi banjir di Benggala Barat semakin membaik hari ini karena air mulai surut di sebagian besar sungai di distrik Howrah, Hooghly dan West Midnapore.
Namun, jumlah korban jiwa meningkat menjadi 34 sejak 21 Juli menyusul kematian tiga orang lagi di negara bagian tersebut, kata para pejabat.
Seorang pejabat senior di departemen manajemen bencana negara bagian tersebut mengatakan bahwa hampir 25 lakh orang terkena dampaknya di sekitar 170 desa di 11 distrik yang dilanda banjir.
Banjir tersebut terutama disebabkan oleh hujan lebat awal pekan ini, yang dipicu oleh palung besar bertekanan rendah, dan air yang dikeluarkan oleh Damodar Valley Corporation (DVC) melalui bendungannya di sepanjang aliran Sungai Damodar di Bihar dan Bengal.
Hampir 68.000 orang berlindung di 221 kamp bantuan yang didirikan di distrik-distrik yang dilanda banjir, katanya, seraya menambahkan bahwa daerah aliran sungai bagian atas hanya menerima sedikit curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Irigasi Benggala Barat Rajib Banerjee mengatakan kepada PTI bahwa air mulai surut di sebagian besar sungai di distrik Howrah, Hooghly, dan West Midnapore yang paling parah terkena dampaknya.
“Total pelepasan air oleh seluruh sistem DVC adalah 50.000 cusec hari ini. Tidak ada laporan adanya banjir baru,” katanya, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk mendistribusikan bahan-bahan bantuan di daerah yang dilanda banjir.
Namun, dia berhati-hati dan mengatakan bahwa situasi dapat memburuk sewaktu-waktu jika hujan kembali turun dan akibatnya lebih banyak air yang dikeluarkan melalui sistem DVC.
“Banyak orang telah diselamatkan dari daerah yang terkena dampak seperti Ghatal di distrik West Midnapore, Pursura, Arambagh dan Khanakool di distrik Hooghly serta Amta dan Udainarayanpur di distrik Howrah,” katanya.
Kemarin, sebuah helikopter Angkatan Udara India dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang terkena dampak banjir di Ghatal di distrik West Midnapore, katanya.
Pemerintah negara bagian belum memperkirakan kerugian yang dialami petani karena lebih dari 2,5 lakh hektar lahan pertanian terendam air.
KOLKATA: Situasi banjir di Benggala Barat semakin membaik hari ini karena air mulai surut di sebagian besar sungai di distrik Howrah, Hooghly dan West Midnapore. Namun, jumlah korban jiwa meningkat menjadi 34 sejak 21 Juli menyusul kematian tiga orang lagi di negara bagian tersebut, kata para pejabat. Seorang pejabat senior di departemen manajemen bencana negara bagian tersebut mengatakan bahwa hampir 25 lakh orang terkena dampaknya di sekitar 170 desa di 11 distrik yang dilanda banjir.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921 ) -2’); ); Banjir tersebut terutama disebabkan oleh hujan lebat awal pekan ini, yang dipicu oleh palung besar bertekanan rendah, dan air yang dikeluarkan oleh Damodar Valley Corporation (DVC) melalui bendungannya di sepanjang aliran Sungai Damodar di Bihar dan Bengal. Hampir 68.000 orang berlindung di 221 kamp bantuan yang didirikan di distrik-distrik yang dilanda banjir, katanya, seraya menambahkan bahwa daerah aliran sungai bagian atas hanya menerima sedikit curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Menteri Irigasi Benggala Barat Rajib Banerjee mengatakan kepada PTI bahwa air mulai surut di sebagian besar sungai di distrik Howrah, Hooghly, dan West Midnapore yang paling parah terkena dampaknya. “Total pelepasan air oleh seluruh sistem DVC adalah 50.000 cusec hari ini. Tidak ada laporan adanya banjir baru,” katanya, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk mendistribusikan bahan-bahan bantuan di daerah yang dilanda banjir. Namun, dia berhati-hati dan mengatakan bahwa situasi dapat memburuk sewaktu-waktu jika hujan kembali turun dan akibatnya lebih banyak air yang dikeluarkan melalui sistem DVC. “Banyak orang telah diselamatkan dari daerah yang terkena dampak seperti Ghatal di distrik West Midnapore, Pursura, Arambagh dan Khanakool di distrik Hooghly serta Amta dan Udainarayanpur di distrik Howrah,” katanya. Kemarin, sebuah helikopter Angkatan Udara India dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang terkena dampak banjir di Ghatal di distrik West Midnapore, katanya. Pemerintah negara bagian belum memperkirakan kerugian yang dialami petani karena lebih dari 2,5 lakh hektar lahan pertanian terendam air.