Oleh BERTAHUN-TAHUN

CHENNAI: Ketika Reserve Bank of India (RBI) mencabut pembatasan penarikan harian dari ATM mulai 1 Februari, Partai Bharatiya Janata (BJP) pada hari Selasa mengatakan pihaknya telah mempertahankan sejak awal demonetisasi bahwa situasi akan segera normal di seluruh negeri

“Kami telah mengatakan bahwa setelah demonetisasi, dalam beberapa hari atau minggu, situasinya akan menjadi normal. Tapi semua orang berspekulasi tentang hal itu. Kami harus berterima kasih kepada PM Modi atas langkah penting ini,” kata Presiden BJP Tamil Nadu Tamilisai Soundararajan kepada ANI.

Ia menambahkan, kini transaksi perbankan juga lancar dan terlebih lagi korupsi bisa dikurangi setelah demonetisasi.

Yang sangat melegakan masyarakat adalah RBI kemarin mengumumkan pencabutan pembatasan penarikan uang harian dari ATM yang berlaku mulai hari Rabu dan juga mencabut semua batasan pada rekening giro dan cerukan dengan segera.

Namun, dalam surat edarannya kepada bank, RBI mengatakan batasan mingguan sebesar rupee 24 ribu pada rekening bank tabungan akan terus berlanjut.

Dikatakan pihaknya juga sedang mempertimbangkan penarikan batas ini dalam waktu dekat. RBI telah mendesak semua bank untuk mendorong konstituennya untuk mempertahankan gerakan menuju digitalisasi pembayaran dan beralih ke pembayaran dari mode tunai ke non-tunai.

Pemerintah dan RBI telah memberlakukan batasan penarikan uang dari ATM dan cabang bank mengingat kekurangan mata uang pasca-demonetisasi. Namun, batasan ini secara bertahap dikurangi dengan RBI yang mengeluarkan uang kertas baru 500 dan 2000 rupee.

Dalam pidato nasional yang disiarkan televisi pada tanggal 8 November, Perdana Menteri Modi mengumumkan larangan Rs. 500 dan Rp. 1.000 lembar uang kertas sebagai bagian dari upaya pemerintah menindak uang gelap.

Akibat skema demonetisasi, masyarakat harus mengantri panjang di luar konter mesin setor tunai, ATM, dan bank di berbagai kota di seluruh negeri.

Pemimpin senior Kongres P. Chidambaram mengatakan tindakan tersebut telah melemahkan perekonomian India dan “menimbulkan kesengsaraan” pada jutaan orang.

Result Sydney