NEW DELHI: Badan-badan intelijen pusat telah memperingatkan pemerintah tentang tindakan kelompok separatis Sikh yang menimbulkan momok ‘Khalistan’ dalam upaya meradikalisasi kaum muda selama konvensi dua hari di Inggris mulai hari Sabtu.

Sebuah catatan rahasia, yang diperiksa oleh Express, mengatakan Resham Singh Babbar, kepala Babbar Khalsa Jerman, berada di balik langkah untuk memobilisasi umat Sikh dari lebih dari 20 negara dan juga kepala operasinya di India, termasuk AS, Selandia Baru, Kanada , Australia dan Kenya.

Babbar Khalsa bekerja sama dengan kelompok teror yang berbasis di Pakistan termasuk LeT, Jaish-e-Mohammed dan Khalistan Zindabad Force dan mendapat dukungan finansial dan logistik dari ISI.

“Resham Singh dan beberapa kelompok Sikh lainnya dari berbagai negara berupaya untuk memobilisasi umat Sikh di negaranya masing-masing untuk menghadiri konvensi yang diusulkan. Upaya juga dilakukan untuk menggalang dukungan maksimal terhadap usulan demonstrasi anti-India di hadapan Komisi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa,” kata catatan itu.

Badan-badan keamanan dan intelijen di India lebih khawatir karena peringatan tersebut secara khusus menyatakan bahwa konvensi tersebut akan mengangkat isu dugaan penodaan terhadap Guru Granth Sahib dan berencana untuk mewujudkan agenda ‘bangsa Sikh’.

Punjab telah bergolak selama dua minggu atas perselisihan penodaan kitab suci, yang juga memicu protes besar-besaran.

“Konvensi ini dipandang sebagai upaya kelompok separatis untuk meradikalisasi masyarakat dan menciptakan propaganda anti-India di platform internasional,” kata seorang pejabat intelijen senior, seraya menambahkan bahwa pertemuan kelompok separatis pada tanggal 18 Oktober di Birmingham, Inggris, diadakan. . “Acara ini dikoordinasikan oleh Joga Singh, Kuldeep Singh Chaheru dan Lavshinder Singh Dalwal. Undangan konvensi telah dikirim ke kelompok separatis di 27 negara,” kata pejabat itu.

Pada akhir September, lembaga-lembaga tersebut memberi tahu Pusat tersebut bahwa ISI telah mengadakan pertemuan dengan kelompok teror yang berbasis di Pakistan, termasuk LeT, Jaish-e-Mohammed, Babbar Khalsa dan Khalistan Zindabad Force, pada awal bulan itu.

Ranjeet Singh alias Neeta, kepala Pasukan Khalistan Zindabad dikatakan bekerja sama dengan ISI untuk mendorong terorisme di Punjab. Masukan intelijen mengatakan Neeta memberikan pelatihan bahasa selama dua bulan kepada fidayeen LeT di dekat Gurdwara Kartarpur Sahib.

taruhan bola online